Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin/Net
Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada anak-anak dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2021 yang didasarkan di akun YouTube Kementerian PPPA, Jumat (23/7), menuai spekulasi.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin meyakini Ketua Dewan Pengarah BPIP bahwa Megawati ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk gigih dan tekun dalam belajar, termasuk saat memberikan PR soal kodok dan kupu-kupu.
Menurut Ujang, Megawati sejatinya tidak lupa dan sangat mengetahui dari mana kodok dan kupu-kupu berasal.
Hanya saja, seharusnya Megawati memberikan referensi buku yang perlu dibaca oleh anak-anak untuk menjawab PR soal kodok dan kupu-kupu tersebut.
"Megawati tak lupa dan pasti tahu kodok berasal dari mana," kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (23/7).
"Namun pertanyaan itu mestinya dipandu agar anak untuk bisa membaca buku a, b, atau c. Megawati mestinya menunjukkan referensi buku yang perlu dibaca untuk menjawab PR soal kodok tersebut," imbuh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Secara garis besar, Ujang memahami psikologis Megawati saat ini hingga memberikan PR kepada anak-anak terkait asal mula kodok dan kupu-kupu.
"Secara psikologi Megawati ingin mengajak anak-anak untuk gigih dan tekun dalam belajar. Termasuk dalam mengerjakan PR soal kodok itu," kata dia.
Pernyataan Megawati terkait "kodok" dan "kupu-kupu" ini di sisi lain menjadi spekulasi politik masyarakat.
Pasalnya, dari sekian banyak hewan, orang nomor satu di PDI Perjuangan ini memilih kodok dan kupu-kupu.
Tidak heran jika muncul anggapan Megawati tengah menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui, kodok merupakan salah hewan yang dipelihara Presiden Jokowi. Kodok-kodok dipelihara di kolam yang berada Istana Bogor yang menjadi tempat kediamannya.
