Berita

Koordinator PPKM darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

LBP Minta Maaf, Ujang Komarudin: Kalau Di Luar Negeri Jika Tak Optimal Kerja, Mestinya Mundur

MINGGU, 18 JULI 2021 | 14:56 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Indonesia lantaran belum optimal dalam penanganan pandemi virus corona baru (Covid-19) lewat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menyikapi permohonan maaf Luhut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyampaikan seharusnya seluruh pejabat meminta maaf.

Ujang menilai Luhut telah berbuat hal positif dengan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia namun hal tersebut belumlah optimal.


"Semua pejabat. Siapapun dia. Mestinya hati-hati dalam bicara. Tak boleh pejabat asal jeplak bicaranya. Seolah-olah paling benar dan paling hebat. Hal yang bagus jika LPB meminta maaf. Itu hal yang positif. Namun kata-katanya "belum optimal". Jadi seolah-oleh tak mau disebut gagal,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).

Direktur Eksekutif dari Indonesia Political Review (IPR) ini mengapresiasi sikap Luhut yang berani untuk meminta maaf.

"Itu sikap yang bagus dari seorang pejabat. Jika tak mampu, mesti meminta maaf. Itu mesti kita apresiasi. Kalau di luar negeri jika tak optimal bekerja, mestinya mundur dari soal penanganan Covid-19,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini Indonesia tengah berada di dalam situasi gawat darurat, dan semestinya pejabat memberikan kebijakan yang membuat rakyat tenang tidak panik dan chaos.

"Gimana tak gawat angka kematian anak karena Covid-19 tertinggi di dunia, penanganan kepada rakyat yang jualan juga acak-acakan, Indonesia juga menjadi negara teratas dalam kasus kematian baru di dunia,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya