Berita

Aparat mengamankan kerusuhan, situasi di Afrika Selatan belum mereda hingga Rabu 14 Juli 2021/Net

Dunia

Aparat Tambah Pasukan Menjadi 25.000 Untuk Amankan Kerusuhan Di Dua Wilayah Afrika Selatan, Warga: Saya Menangis

KAMIS, 15 JULI 2021 | 11:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi dan tentara Afrika Selatan masih terus bergulat menertibkan daerah-daerah miskin di provinsi Gauteng dan Kwa-Zulu-Natal yang dilanda kerusuhan dan penjarahan. Kekacauan selama enam hari itu nampaknya belum akan mereda, meningkatkan kewaspadaan aparat untuk mengerahkan lebih banyak lagi pasukan.

Pihak militer mengatakan kepada wartawan, bahwa mereka menggandakan jumlah pasukan yang dikerahkan hingga 25.000 untuk memadamkan kekerasan, setelah kemarin disebutkan korban tewas mencapai 72 orang.

“Kami sekarang telah mengajukan permintaan untuk penempatan (sekitar) 25.000 anggota,” menurut rekaman video Menteri Pertahanan dan Veteran Militer Nosiviwe Mapisa-Nqakula yang ditampilkan di eNCA, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/7).

Afrika Selatan berjuang untuk memadamkan penjarahan, pembakaran, dan kekerasan selama berhari-hari, yang dipicu oleh aksi protes atas penahanan mantan presiden Jacob Zuma.

Dampak dari kerusuhan dan penjarahan sangat dirasakan oleh masyarakat.

Katlego Motati, salah seorang warga yang ikut melawan kerusuhan, mengaku sangat sedih dan menangis melihat ketegangan antara tentara Afrika Selatan dan sekelompok pemuda yang berhadapan pada Rabu (14/7) dimana kerusuhan paling besar terjadi. Jalanan di depannya penuh puing-puing.

"Saya berdiri di sini melawan pengacau dan hooligan," kata pria berusia 32 tahun itu.  

"Ketika saya melihat kehancuran itu, saya menangis, melihat bagaimana semua ini terjadi," kata Motati. "Pada akhirnya, kita akan berjuang karena ini. Ekonomi kita akan benar-benar rusak.”

Ketakutan kehabisan bensin dan makanan telah mencengkeram Afrika Selatan pada hari ketujuh ini.

Africa News melaporkan, antrian membentang di depan pompa bensin dan toko makanan, khususnya di Durban, di Kwazulu-Natal (timur).

Sehari sebelumnya, kilang terbesar di negara itu menutup pabriknya di wilayah tersebut, yang memasok sekitar sepertiga dari bahan bakar yang dikonsumsi di negara tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya