Berita

Menteri Prancis untuk Urusan Eropa Clement Beaune/Net

Dunia

Tangkis Pernyataan Beaune Yang Diskriminatif, Jubir Rusia: Prancis Iri Tidak Bisa Produksi Vaksinnya Sendiri

SENIN, 12 JULI 2021 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia mengingatkan Paris untuk tidak sembarangan menilai vaksin yang diproduksi negara lain. Melalui Juru Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Rusia mengecam pernyataan salah seorang diplomat Prancis tentang vaksin buatan Rusia yang dinilai diskriminatif.

"Kami mengutuk Prancis atas pernyataan diskriminatif seperti itu dari perwakilan tingkat tinggi, yang menghidupkan kembali semangat segregasi neo-Nazi di Eropa," tulis Maria Zakharova di saluran Telegramnya pada Minggu (11/7)

Kemarahan Rusia muncul karena hal itu bukan yang pertama kali terjadi. Zakharova mengatakan,  Prancis tidak memiliki hak untuk mendikte negara mana yang akan menggunakan vaksin.


Menteri Prancis untuk Urusan Eropa Clement Beaune, pada Minggu (11/7) menyuarakan penyesalan bahwa Yunani mengizinkan pengunjung memasuki wilayahnya adsalkan telah diinokulasi dengan vaksin Rusia dan China.

Dua sebelumnya, yaitu Jumat (9/7) Beaune telah mendesak negara-negara UE untuk tidak menggunakan vaksin Covid-19 dari Rusia atau China, memperingatkan risiko terhadap kesehatan masyarakat.

"Jika mereka memilih vaksin China dan/atau Rusia, saya pikir itu akan cukup serius," kata Beune seperti dikutip dari RTL.

Pernyataan Beaune menyulut kemarahan Rusia. Pernyataan Beaune tidak layak untuk posisinya sebagai diplomat.

Pernyataan Beaune justru menunjukkan bahwa Prancis merasa menyesal karena gagal mengembangkan vaksinnya buatan dalam negeri, kata Zakharova.

"Prancis telah berupaya dengan keras untuk bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Rusia, sayangnya tidak bisa. Kami merasa kasihan, Prancis telah gagal," ujar Zakharova.

"Mestinya Beaune secara jujur bilang begini; 'Prancis tidak dapat memproduksi vaksinnya sendiri dan menjadi iri. Kami ditugaskan untuk menggunakan metode propaganda untuk melawan keberhasilan negara-negara itu'," ujar Zakharova.

Zakharova kemudian membandingkan Beaune dengan Marie Paule Kieny, Kepala Komite Prancis untuk vaksin Covid-19, yang menganggap Sputnik V cukup efektif.

“Dia tidak akan menjadi propagandis seperti Clement Beaune, dia adalah ahli virus," kata Zakharova.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya