Berita

TKA asal China saat tiba di Bandara Hasanuddin Makassar pada 3 Juli 2021/Net

Politik

Masyarakat Sudah Kadung Tidak Percaya Semua TKA China Punya Keahlian Khusus

JUMAT, 09 JULI 2021 | 13:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk Indonesia seiring banyaknya investor China yang berinvestasi di Tanah Air. Mereka setiap berinvestasi selalu berupaya membawa tenaga kerjanya.

Indonesia memang membolehkan investor asing membawa tenaga kerjanya. Syaratnya tenaga kerja itu memang memiliki keahlian khusus yang belum dimiliki Indonesia.

Jadi, sepanjang tenaga kerja itu memiliki keahlian khusus dan belum dimiliki Indonesia, para investor tentu boleh membawanya ke Indonesia. Hal itu tidak hanya dilakukan investor China, tapi juga investor dari Jepang, Korea, Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan lainnya.


Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, yang jadi masalah adalah, apakah semua TKA China yang dibawa investor China ke Indonesia memang memiliki keahlian khusus.

"Kalau iya, apa sebanyak itu setiap perusahaan China yang berinvestasi ke Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus?" ujar Jamiluddin, Jumat (9/7).

Jelas dia, tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus itu umumnya dalam jumlah terbatas. Jarang ada perusahaan yang memerlukannya dalam jumlah banyak.

Menurut Jamiluddin, jumlah yang terlalu banyak itulah yang membuat publik meragukan keahlian TKA China yang bekerja di Indonesia.

"Hal ini membuat muncul rumor TKA China di Indonesia banyak yang masuk kategori pekerja kasar. Rumor inilah yang kemudian memicu kemarahan masyarakat setiap TKA China datang ke Indonesia," sebut dia.

"Celakanya, pemerintah sudah kerap membantah rumor tersebut. Hanya saja publik tetap tidak percaya atas keterangan resmi pemerintah," imbuh Jamiluddin melanjutkan.

Untuk memastikan semua TKA China benar-benar memiliki keahlian khusus, sebaiknya pemerintah membentuk tim independen. Tim ini diberi kewenangan penuh untuk melakukan investigasi ke semua perusahaan dari China yang berinvestasi di Indonesia.

Hasil kerja tim independen itulah nantinya yang dapat membuka tabir TKA China sesungguhnya. Publik kiranya akan lebih mempercayai kalau tim independen ini yang mengumumkan hasil investigasinya.

"Jadi, selama belum ada hasil dari tim independen, selama itu pula sebagian publik tidak akan percaya TKA China di Indonesia semuanya tenaga ahli. Kiranya itulah persoalan utama TKA China di Indonesia," ucap Jamiluddin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya