Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/RMOL

Politik

Masih Terjadi Kemacetan Di Saat PPKM Darurat Karena Miskin Teladan Dari Elite

SELASA, 06 JULI 2021 | 19:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Miskin teladan menjadi faktor rakyat tidak patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Joko Widodo dalam menekan angka penyebaran Covid-19.

Begitu analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menilai fakta kemacetan yang terjadi di Jakarta pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di Jawa-Bali.

Dalam diskusi series Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "PPKM Darurat: Macet Di Penyekatan", Ubedilah menyebut miskin teladan sebagai satu faktor ketidak patuhan masyarakat terhadap kebijakan penanganan Covid-19 yang namanya selalu berubah-ubah namun secara konsepttual masih sama.

Miskin teladan yang dimaksud Ubedilah adalah, masih adanya atau seringnya para elit yang berkerumun di tengah berlangsungnya kebijakan pembatasan kegiatan sosial di masa pandemi Covid-19.

"Jadi kemiskinan teladan ini berdampak secara sosiologis pada masyarakat, kenapa kamu dibatasi, itu pemimpin saya berkerumun kok. Jadi itu membangun satu kesadaran publik," ujar Ubedilah dalam diskusi yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL ini, Selasa (6/7).

Sehingga kata Ubedilah, fenomena kemacetan yang terjadi di Jakarta dan daerah lainnya akibat adanya penyekatan di saat kebijakan PPKM Darurat berlangsung, dan itu merupakan konsekuensi atas miskinnya teladan para elit.

"Makanya kalau fenomena sekarang macet di jalan karena ditutup itu masih ribuan orang antri di jalanan karena ditutup itu. Itu sebetulnya konsekuensi logis dari persoalan yang tadi saya ungkapkan," pungkas Ubedilah.

Dalam acara diskusi yang dipandu oleh Ruslan Tambak selaku Pemimpin Redaksi RMOL.id, juga hadir satu narasumber lainnya. Yaitu, Ketua Tim Peduli Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ikhsan Abdullah.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya