Presiden Vladimir Putin/Net
Rusia siap melanjutkan dialog komprehensif dengan Uni Eropa. Presiden Vladimir Putin mengatakan hal itu lewat percakapan telepon dengan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron.
Putin mengatakan, Moskow siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Uni Eropa jika blok itu menunjukkan minat timbal balik yang tulus, lapor layanan pers Kremlin, Jumat (2/7), seperti silaporkan Tass.
Rusia dan Prancis sepakat bahwa membangun hubungan yang konstruktif dan dapat diprediksi antara Rusia dan Uni Eropa dengan berbasis kepercayaan akan membantu penyelesaian masalah, seperti keamanan siber, perang melawan terorisme internasional, perawatan kesehatan, iklim, dan penyelesaian konflik regional.
Pada bulan Juni, anggota Uni Eropa memberikan suara menentang diadakannya KTT Rusia yang diusulkan oleh Paris dan Berlin. Negara-negara tetangga, seperti Ukraina dan negara-negara Baltik seperti Lituania, Estonia, dan Latvia, mewaspadai dialog langsung dengan Rusia.
Mereka khawatir dialog akan memberi 'kesempatan' kepada Putin bahwa dia akan semakin menekan Ukraina. Apalagi baru-baru ini pasukan Rusia mengklaim telah melepaskan tembakan peringatan ke kapal perang Inggris di Laut Hitam dekat Krimea yang diduduki Rusia.
Dalam percakapan telepon itu Putin dan Macron kemudian membahas masalah kerja sama bilateral, pertama-tama di bidang perdagangan dan ekonomi, serta di sektor energi dan di bidang kerja sama budaya dan kemanusiaan.
Pertemuan terakhir Putin dan Macron secara langsung terjadi pada 2019 saat keduanya membahas kerja sama dan dialog strategis di Fort de Bregancon.
