Berita

Hong Kong akan melarang semua penerbangan masuk dari Inggris untuk mengekang penyebaran varian Delta tersebut/Net

Dunia

Waspada Varian Delta, Hong Kong Siap Larang Semua Penerbangan Masuk Dari Inggris

SELASA, 29 JUNI 2021 | 13:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Munculnya varian-varian baru virus corona, terutama varian Delta yang diketahui secara ilmiah lebih mudah menular, membuat banyak negara dan wilayah di dunia semakin waspada. Satu di antaranya adalah Hong Kong.

Salah satu bentuk kewaspadaan tersebut terlihat dari kebijakan terbaru yang diumumkan pada hari ini (Selasa, 29/6) di mana otoritas Hong Kong akan melarang semua penerbangan masuk dari Inggris untuk mengekang penyebaran varian Delta tersebut.

Kebijakan tersebut dibuat bukan tanpa alasan, pasalnya Inggris akan diklasifikasikan sebagai negara "berisiko sangat tinggi" bagi Hong Kong. Ini adalah peringkat tertinggi yang dimiliki Hong Kong untuk menilai perjalanan pandemi.

Larangan itu akan mulai berlaku pada 1 Juli mendatang dan memengaruhi semua penerbangan penumpang yang masuk dari Inggris.

Dengan larangan tersebut maka orang-orang yang baru-baru ini menghabiskan lebih dari dua jam di Inggris tidak akan diizinkan naik penerbangan ke Hong Kong dari bandara mana pun.

Menurut kabar yang dimuat BBC, Otoritas Hong Kong mengklaim bahwa keputusan itu didasarkan pada "rebound baru-baru ini" dari pandemi di Inggris dan strain virus varian Delta yang tersebar luas di negara itu.

Di Inggris sendiri diketahui bahwa meskipun tingkat vaksinasi tinggi, namun jumlah kasus baru harian pun tetap tinggi, bahkan tertinggi di Eropa sejauh ini. Sebagian besar infeksi baru terkait dengan varian Delta.

Sedangkan di Hong Kong, kasus varian Delta lokal pertama baru saja muncul pekan lalu. Padahal, selama 16 hari sebelumnya, Hong Kong berhasil mencapai angka nol dalam kasus penularan lokalvirus corona.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya