Berita

Krisis terbaru yang terjadi antara Maroko dan Spanyol merupakan permasalahan bilateral, sehingga harusnya bisa diselesaikan melalui cara diplomatik atau negosiasi langsung/Net

Dunia

Parlemen Pan-Afrika: Parlemen Eropa Tidak Boleh Campur Tangan Krisis Maroko-Spanyol

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 20:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Krisis terbaru yang terjadi antara Maroko dan Spanyol merupakan permasalahan bilateral. Oleh karena itu, penyelesaiannya pun seharusnya bisa diselesaikan melalui cara diplomatik atau negosiasi langsung.

Begitu kata pemimpin parlemen kelompok regional Pan-Afrika (PAP) Roger Nkodo Dang dalam sebuah pernyataan (Kamis, 10/6).

Dia mendesak agar parlemen Eropa tidak ikut capur tangan dalam krisis tersebut.


"Parlemen Pan-Afrika meminta mitranya dari Eropa untuk menahan diri dari posisi apa pun yang mungkin memperburuk ketegangan dan menyerukan kedua pihak untuk menyelesaikan krisis dalam kerangka kerja bilateral murni," kata Nkodo Dang dalam sebuah pernyataan (Kamis, 10/6)

Diketahui bahwa sejak beberapa waktu terakhir, ketegangan terjadi setelah Maroko mempertanyakan soal mengapa Spanyol bisa membukakan pintu bagi masuknya pemimpin Polisario Brahim Ghali ke negara tersebut. Isu tersebut menjadi salah satu sumber ketegangan diplomatik kedua negara.

Namun, di waktu yang bersamaan, situasi tersebut diperburuk dengan masalah imigrasi. Baru-baru ini, ribuan pengungsi dari Maroko datang ke wilayah Ceuta, yang berada di bawah kedaulatan Spanyol. Hal itu membuat Spanyol meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Maroko.

Melihat situasi tersebut, Nkodo Dang mendorong agar penyelesasian masalah dilakukan oleh kedua negara, dan bukan oleh pihak asing, termasuk parlemen Eropa atau parlemen Pan-Afrika.

Dia mengingatkan soal penghormatan yang ketat terhadap komitmen yang dibuat oleh Parlemen Eropa dan Parlemen Pan-Afrika selama KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Uni Afrika dan Uni Eropa, yang diadakan di Abidjan pada tahun 2017 untuk tidak ikut campur dalam urusan bilateral.

Dalam pernyataan yang sama, dia juga memberikan apresiasi pada Maroko karena telah memainkan peran penting dalam melawan imigrasi ilegal.

"Fakta membuktikan bahwa Kerajaan Maroko memainkan perannya dalam perang melawan terorisme, imigrasi ilegal dan perdagangan manusia, sesuai dengan prinsip dan persyaratan kemitraan yang mengikatnya dengan Uni Eropa dan lingkungan regionalnya," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya