Berita

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson didesak untuk menghormati aturan hukum yang telah diteken dengan Uni Eropa/Net

Dunia

Berlarut-Larut, Uni Eropa Desak Inggris Segera Terapkan Kesepakatan Brexit

KAMIS, 10 JUNI 2021 | 21:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson didesak untuk menghormati aturan hukum yang telah diteken dengan Uni Eropa (UE) terkait perjanjian pasca Brexit untuk Irlandia Utara.

Salah satu pejabat top UE yang lantang menyuarakan hal tersebut adalah Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Dia mengatakan, perilaku Johnson yang seakan tidak menghargai perjanjian Brexit. membuat cemas negara-negara anggota UE lainnya.

“Sangat penting untuk menerapkan apa yang telah kami putuskan, ini adalah masalah supremasi hukum,” ujarnya, jelang KTT G7 di Cornwall (Kamis, 10/6).

Pada KTT tersebut, Johnson dijadwalkan akan mengadakan pertemuan trilateral dengan Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, di Cornwall.

Untuk diketahui, di bawah perjanjian Brexit, atau henggkangnya Inggris dari UE yang ditandatangani oleh Johnson, Irlandia Utara akan tetap berada di pasar tunggal dan kode bea cukai UE diberlakukan di Laut Irlandia untuk menghindari perbatasan yang keras di pulau Irlandia.

Namun dalam praktiknya, UE mengeluhkan bahwa pengaturan ini tidak dihormati oleh Inggris.

UE pun menuduh pemerintah Johnson telah melanggar hukum internasional dengan secara sepihak memperpanjang masa tenggang pada berbagai kontrol dan pemeriksaan perbatasan atas barang-barang yang memasuki Irlandia Utara dari Inggris Raya.

Di samping permasalahan tersebut, UE dan Inggris juga berselisih mengenai cara terbaik untuk menghindari penegakan keseluruhan kontrol sanitasi dan fitosanitasi mulai 1 Oktober mendatang atas impor daging, ikan, telur, dan produk susu dari Inggris Raya. Termasuk di antaranya adalah sertifikat kesehatan ekspor (EHCs) yang memakan waktu karena harus diselesaikan oleh dokter hewan atau orang yang berkualifikasi.

Di tengah situasi seperti ini, UE meminta Johnson untuk menghargai perjanian pasca Brexit yang telah diteken bersama.

Pada kesempatan terpisah sebelum pertemuan dengan Johnson, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan bahwa Inggris tidak dapat menghindari semua konsekuensi dari Brexit.

“Bagian yang baik tentang sebuah kesepakatan, sebuah perjanjian yang ditandatangani, adalah bahwa kedua belah pihak juga menandatangani mekanisme penyelesaian sengketa, dan langkah-langkah perbaikan yang dapat diambil. Jadi, tidak ada tindakan sepihak, tetapi ada mekanisme penyelesaian sengketa yang disepakati dengan langkah yang berbeda," jelasnya, seperti dikabarkan The Guardian .

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya