Berita

Presiden Joe Biden mencabut perintah eksekutif yang dibuat oleh pendahulunya, Donald Trump, yang berusaha untuk melarang aplikasi-aplikasi tersebut dengan dalih masalah keamanan nasional/Net

Dunia

Joe Biden Batalkan Rencana Donald Trump Larang TikTok Dan WeChat

RABU, 09 JUNI 2021 | 23:17 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat batal melarang penggunaan aplikasi seluler yang dikembangkan oleh perusahaan China seperti TikTok dan WeChat.

Begitu bunyi pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih pada Rabu (9/6). Dalam pernyataan tersebut, dijelaskan bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden mencabut perintah eksekutif yang dibuat oleh pendahulunya, Donald Trump, yang berusaha untuk melarang aplikasi-aplikasi tersebut dengan dalih masalah keamanan nasional.

Trump diketahui kerap mengklaim bahwa aplikasi-aplikasi buatan perusahaan China tersebut menimbulkan risiko keamanan nasional. Dia pun telah berusaha untuk memaksa penjualan TikTok kepada investor Amerika Serikat.

Namun setelah Trump lengser dan Biden menjabat, pemerintahan yang baru melakukan peninjauan kembali soal langkah tersebut.

Dalam pernyataan terbaru Gedung Putih, dijelaskan bahwa pemerintahan Biden berusaha mengidentifikasi aplikasi perangkat lunak yang terhubung yang dapat menimbulkan risiko bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

"(Termasuk) aplikasi yang dimiliki, dikendalikan, atau dikelola oleh orang-orang yang mendukung kegiatan militer atau intelijen musuh asing, atau terlibat dalam aktivitas siber yang berbahaya, atau melibatkan aplikasi yang mengumpulkan data pribadi yang sensitif," begitu bunyi pernyataan itu seperti dikabarkan Channel News Asia.

Dengan dasar itulah, alih-alih melarang aplikasi populer tersebut, pemerintahan Biden justru mendorong agar negaranya memiliki kerangka yang lebih kuat. dalam menangkal bahaya semacam itu.

Dalam perintah eksekutif baru, Biden menyerukan agar Departemen Perdagangan dan lembaga federal lainnya mengembangkan pedoman untuk melindungi data pribadi yang sensitif, termasuk informasi identitas pribadi dan informasi genetik dari penyalahgunaan aplikasi semacam itu.

Peritah eksekutif yang baru diteken Biden itu pun menggugurkan langkah Trump sebelumnya yang hendak melarang TikTok dan WeChat.

Diketahui bahwa TikTok saat ii merupakan salah satu aplikasi yang banyakk digunakan di Aerika Serikat. Apikasi milik ByteDance yang berbasis di China itu diyakini memiliki sekitar satu miliar pengguna di seluruh dunia. Sekitar 100 juta di antaranya merupakan pengguna di Amerika Serikat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya