Berita

Wakil Ketua MPR yang juga anggota Komisi I DPR, Syarief Hasan/Net

Politik

Syarief Hasan: Anggaran Alpahankam Rp 1,7 Kuadriliun Tak Masuk Akal Harus Habis 3 Tahun

SENIN, 07 JUNI 2021 | 11:06 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Polemik Rancangan Perpres tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024, masih diperdebatkan.

Dalam rancangan Perpres yang beredar itu tertulis, angka yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah 124.995.000 dolar, yang jika dikonversikan ini sekitar Rp 1.788.228.482.251.470 (kuadriliun).

Angka tersebut dipandang terlalu besar jika hanya untuk alutsista. Selain soal masa pandemi Covid-19 yang berdampak berat pada ekonomi nasional, anggaran tersebut menjadi soal karena disebutkan harus habis dalam waktu kurang dari tiga tahun atau hingga tahun 2024.


Tingginya anggaran itu, juga diamini anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan. Menurutnya, tidak masuk akal angka Rp 1,7 kuadtriliun harus dihabiskan dalan waktu tiga tahun.

"Memang sangat besar, dalam waktu tiga tahun itu tidak masuk akal, dalam keadaan seperti ini," ujar Syarief Hasan, di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 7/6).

Bagi politisi senior Partai Demokrat itu, anggaran yang besar seperti itu boleh dialokasikan jika memang kondisi perekonomian masyarakat Indonesia sudah membaik.

Salah satu parameternya adalah pendapatan perkapita masyarakat setidaknya harus menyentuh angka 5.000 dolar AS.

"Kecuali kita sudah makmur ya, kecuali rakyat sudah mulai ekonominya mulai bangkit, income per kapita kita sudah naik menjadi 5.000 dolar AS misalkan, itu baru," ucap Syarief Hasan, pimpinan MPR itu.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto enggan mengonfirmasi kabar yang beredar soal anggaran Rp 1,7 kuadriliun. Dia hanya menyebut, rencana anggaran untuk pengadaan alutsista masih digodok.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya