Berita

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani/Net

Politik

Sri Mulyani Pesimis Ekonomi 2021 Bakal Lampaui 5 Persen Tanpa Reformasi Struktural

RABU, 02 JUNI 2021 | 17:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tidak akan bisa melampaui angka 5 persen tanpa adanya reformasi struktural di sektor produktivitas maupun birokrasi dan regulasi.

Begitu dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI terkait pembahasan asumsi Kebijakan Ekonomi Makro, Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2022, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6).

Menurut Sri Mulyani, jika pemerintah mempertahankan ekonomi nasional berjalan seperti biasa, maka pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,5 persen di 2021. Untuk 2022 hanya sebesar 5,2 persen, 2023 di angka 5,3 persen, 2024 hanya sebesar 5,4 persen, dan 5,5 persen di 2025.

“Pertumbuhan ekonomi kita akan didukung oleh investasi dan ekspor yang lebih tinggi. Kalau bussiness as usual. Pertumbuhan ekonomi kita dukungan investasi dan ekspor adalah sekitar 5 persen,” ucap Sri Mulyani.

Jika reformasi terus dilakukan secara konsisten ekonomi nasional dipastikan akan tumbuh hingga 6,5 persen yang didukung dengan kegiatan ekspor dan investasi yang diprediksi bisa tumbuh hingga 7,5 persen. Klaim ini disampaikan Sri Mulyani meski pandemi belum surut hingga kini.

“Seandainya reform yang sebabkan productivity lebih tinggi tanpa menambah capital, kontribusi ke growth akan tinggi dengan investasi tumbuh mendekati 7 persen atau bahkan di atas 7 persen, demikian juga dengan ekspor,” katanya.

Untuk memperbaiki ekonomi nasional, lanjut Sri, pemerintah perlu mencanangkan reformasi struktural yang dapat dimulai tahun ini dengan berbagai cara. Salah satunya memperbaiki SDM, efisiensi infrastruktur, hingga penyederhanaan birokrasi dan regulasi.

“Kalau kita berhasil meningkatkan kualitas SDM, efisiensi infrastruktur yang mendukung mobilitas dan cost of doing business ketika turun akibat birokrasi makin baik dan regulasi yang tidak kompleks, maka kita akan melihat path dalam jangka menengah,” katanya.

Menkeu berpredikat terbaik dunia ini menekankan, investasi dan peningkatan daya saing maupun ekspor akan menjadi agenda penting bagi pemerintah dan masyarakat. Sebab, dengan transformasi ekonomi ini akan mendukung kesejahteraan rakyat.

"Kita menjadi lebih efisien dan efektif dan tentu pengaruhnya ke kesejahteraan akan tinggi karena dengan productivity tinggi kita akan mendapat reward lebih bagus,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya