Berita

Buronan kasus dugaan suap PAW anggota DPR periode 2019-2024, Harun Masiku/Net

Politik

Kritikan Abdillah Toha Soal Harun Masiku Dibalas Sarkasme Jokowi Tiga Periode

MINGGU, 30 MEI 2021 | 22:40 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Buronan kasus dugaan suap PAW anggota DPR periode 2019-2024, Harun Masiku telah menjadi magnet bagi publik. Tak pandang posisi, oposisi hingga pendukung penguasa kini menaruh perhatian kepada mantan caleg PDIP itu.

Terbaru, mantan anggota DPR RI FPAN, Abdillah Toha turut mengkritisi kelicinan Masiku yang sudah buron selama 16 bulan. Sasarannya aparat hukum.

Abdillah Toha yang sempat dikenal sebagai pendukung fanatik Presiden Jokowi sejak 2014 lalu itu menilai belum ditangkapnya Harun Masiku menjadi wujud kegagalan aparat hukum.


"Sudah 16 bulan politisi PDIP yang buron ini belum tertangkap. Menakjubkan kegagalan aparat kita. Tidak jelas apa masih hidup atau sudah mati," kata Abdillah dalam cuitan di akun Twitternya.

Kritikan Abdillah ini pun menarik, sekaligus menambah daftar sikapnya yang kritis terhadap penguasa. Sebelum soal Masiku, ia juga sempat vokal saat putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming maju di Pilkada Solo beberapa waktu lalu.

Melihat sikap vokalnya terhadap kasus hukum Masiku, aktivis Adamsyah Wahab atau Don Adam melontarkan komentar bernada sarkasme kepada Abdillah Toha.

"Jokowi tiga periode!" sindir Don Adam, Minggu (30/5).

Misteri keberadaan Harun Masiku makin nyaring usai Kepala Satgas Penyelidik KPK, Harun Al Rasyid bersuara terkait keberadaan Masiku. Dalam tayangan Catatan Najwa bertema 'Kesaksian Eksklusif Penyidik KPK soal Posisi Harun Masiku: Di Balik Layar Mata Najwa', Harun Al Rasyid menyebut ada sinyal keberadaan Masiku di Indonesia.

"Ada (di Indonesia), sinyal itu ada," kata Harun.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya