Berita

Ilustrasi Kartu Keluarga Sejahtera (KIS)/Net

Nusantara

18 Ribu Warga Miskin Di Lamongan Terancam Tak Terima Bantuan Pangan Non Tunai, Ini Penyebabnya

MINGGU, 30 MEI 2021 | 01:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebanyak 18 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terancam tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah. Bantuan itu semestinya harus diterima warga miskin di Lamongan sebulan sekali.

Permasalahan tersebut ternyata disebabkan oleh data kependudukan ganda.

Demikian disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (29/5).


"Tapi saat ini sudah dilakukan perbaikan," kata Yuhronur.

Selain data ganda, Bupati Yuhronur menjelaskan, rata-rata penerima bantuan adalah masyarakat dengan usia lanjut yang data kependudukannya masih memakai sistem lama.

"Jadi warga Lamongan juga banyak yang boro (merantau) kerja di luar kota, apalagi sekarang masih suasana Covid-19 mencekam, jadi perlu butuh waktu," jelasnya.

Terpisah, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Lamongan, Moh Kamil mengatakan, perbaikan data tersebut sudah dilakukan sejak Maret dan masih berlangsung hingga sekarang.

Ia mengaku sudah melakukan beberapa langkah agar 18 ribu KPM bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, dengan meminta bantuan kepada perangkat desa agar mau membantu menguruskan data kependudukan yang baru.

Termasuk Pendamping yang menangani program, semua dikerahkan di lapangan untuk melakukan perbaikan data.

Perbaikan tersebut dilakukan karena untuk mendapatkan program bantuan BPNT harus memiliki e-KTP yang terkoneksi dengan Kementerian Disdukcapil, sebagaimana dalam ketentuan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Maka dengan demikian, mereka yang masih mengunakan data kependudukan yang lama dipastikan tidak akan dapat bantuan tersebut.

"Aturan dari kementerian seperti itu, makanya kita minta KPM yang sebelumnya menerima agar memperbaiki data yang menjadi syarat menerima bantuan, dan hal ini terjadi tidak hanya di Lamongan saja, tetapi telah terjadi se-Indonesia," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya