Presiden Kolombia Ivan Duque dalam sebuah wawancara baru-baru ini menjelaskan sudut pandanganya mengenai tantangan utama demokrasi yang dihadapi oleh Amerika Latin/Repro
Di era modern saat ini, di mana teknologi juga berkembang pesat, tantangan akan demokrasi pun semakin beragam. Presiden Kolombia Ivan Duque dalam sebuah wawancara baru-baru ini menjelaskan sudut pandanganya mengenai tantangan utama demokrasi yang dihadapi oleh Amerika Latin.
"Di masa kita hidup saat ini, fake news dan misinformasi bergerak secepat kilat. Sedangkan penjelasan yang masuk akal serta pedagogi bergerak secepat kuda,". ujar Duque.
Hal inilah yang menjadi tantangan utama, bukan hanya di Amerika Latin sebenarnya, tapi juga di negara demokrasi lainnya di dunia. Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, maka polarisasi akan terjadi dan bergitu luas.
Dia menjelaskan bahwa polarisasi nasional sebenarnya bukan hanya terjadi di Kolombia, tapi juga di banyak negara lainnya, seperti di Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.
"Permasalahannya adalah karena di tempat di mana kita tinggal, banyak pemimpin politik yang fokus untuk mendapatkan lebih banyak
likes daripada tujuan atau lebih
reasonable," sambungnya.
"Kita harus kembali pada dasarnya adalah bagaimana argumen yang masuk akal bisa bergerak lebih cepat daripada hoaks di media sosial. Serta bagaimana kita bisa kembali membangun ambisi untuk tujuan yang lebih baik, daripada hanya sekedar populartas," tandasnya. Diketahui bahwa Kolombia baru-baru ini tengah mengalami gejolak politik di dalam negeri.
Sejak awal Mei lalu, ribuan orang dari sejumlah lapisan masyarakat seperti pelajar, serikat pekerja serta masyarakat umum turun ke jalanan, terutama di ibukota Bogota.
Mereka memprotes kebijakan pemerintahan Duque mengenai usulan reformasi pajak serta kebijakan lain menyangkut kesehatan, pendidikan dan keamanan, serta penindasan dengan kekerasan oleh pasukan keamanan.