Berita

Otoritas kesehatan Malawi membakar 19.610 dosis vaksin Covid-19 kadaluwarsa/BBC

Dunia

Malawi Bakar Ribuan Dosis Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa

RABU, 19 MEI 2021 | 19:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Di tengah kampanye vaksinasi Covid-19 global, otoritas kesehatan Malawi justru membakar 19.610 dosis vaksin Covid-19.

Pembakaran itu dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan karena vaksin tersebut sudah kadaluwarsa.

Langkah ini sekaligus dilakukan oleh otoritas kesehatan Malawi untuk meyakinkan publik bahwa setiap vaksin yang mereka dapatkan aman.

Dengan demikian, Malawi adalah negara Afrika pertama yang secara terbuka melakukan pembakaran vaksin Covid-19 semacam ini.

Sebagai informasi, di Malawi sendiri, penggunaan vaksin Covid-19 masih tergolong rendah. Padahal, dari populasi sekitar 18 juta orang, negara itu telah mencatat 34.232 kasus virus korona yang dikonfirmasi dan 1.153 kematian.

Di tengah upaya untuk mengerem penularan virus corona, negara tersebut menerima 102 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Uni Afrika pada 26 Maret lalu. Sekitar 80 persen di antaranya telah digunakan.

Namun, tanggal kedaluwarsa pada label vaksin adalah 13 April 2021. Sehingga, otoritas kesehatan Malawi memutuskan untuk menghancurkan dosis vaksin tersisa dengan cara membakarnya.

Sekretaris Kesehatan Utama Malawi Dr. Charles Mwansambo mengatakan kepada BBC (Rabu, 19/5) bahwa sangat disayangkan dosis vaksin tersebut harus dihancurkan, namun hal itu perlu dilakukan. Salah satunya adalah untuk menarik kepercayaan publik.

"Ketika berita menyebar bahwa kami memiliki vaksin yang sudah kadaluwarsa, kami melihat bahwa orang-orang tidak datang ke klinik kami untuk mendapatkan imunisasi," kata Mwansambo.

"Jika kami tidak membakarnya, orang-orang akan mengira kami menggunakan vaksin kadaluwarsa di fasilitas kami dan jika mereka tidak datang, maka Covid-19 akan menghantam mereka dengan keras," sambungnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa membakar dosis vaksin tersebut sebenrnya hanya formalitas semata, karena vaksin itu sebelumnya sudah dihancurkan.

Malawi bukan satu-satunya negara di Afrika yang memiliki vaksin kedaluwarsa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awalnya meminta agar vaksin kadaluwarsa tetap disimpan sampai dapat dipastikan apakah mereka masih dapat digunakan.

Tapi sekarang dikatakan vaksin yang sudah dikirim oleh pabrikan dengan tanggal kadaluwarsa yang ditetapkan harus dimusnahkan.

"Sementara membuang vaksin sangat disesalkan dalam konteks program imunisasi, WHO merekomendasikan bahwa dosis kadaluwarsa ini harus dikeluarkan dari rantai distribusi dan dibuang dengan aman," begitu keterangan yang dikeluarkan oleh WHO tertanggal 17 Mei 2021.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya