Berita

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP/Net

Politik

Ganjar Dituding Pencitraan Karena PDIP Punya Jagoan Lain Di Pilpres 2024

SABTU, 15 MEI 2021 | 15:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto terkait popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo adalah bagian dari pencitraan terus menuai spekulasi politik.

Sorotan muncul karena selain dinilai pencitraan, apa yang dilakukan Ganjar disebut belum tentu dapat rekomendasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.  

Pengamat Politik Iwel Sastra menilai ucapan Bambang Patjul, sapaan karib Bambang Wuryanto, menunjukan bahwa terkait dengan Pilpres 2024 di dalam tubuh PDI Perjuangan sudah terdapat faksi-faksi.


"Seharusnya sebagai sesama kader partai yang sama, Bambang Wuryanto senang dengan hasil survei saat ini yang selalu menempatkan Ganjar Pranowo masuk dalam lima besar hasil survei berbagai lembaga survei," kata Iwel kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (15/5).

Menurut Direktur Mahara Leadership ini, jika popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo tidak membuat bahagia Ketua Bapilu PDI Perjuangan, maka dapat diterjemahkan ia sudah memiliki jagoan kader PDI Perjuangan lainnya untuk dimajukan sebagai calon presiden nanti.

"Jika popularitas dan elektabilitas Ganjar tinggi karena dianggap melakukan pencitraan dan belum tentu mendapatkan rekomendasi Ketua Umum PDI Perjuangan maka rasanya perlu diingatkan kembali ungkapan Bung Karno tentang 'jas merah' yaitu jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," tuturnya.

Iwel mengatakan, sejarah yang masih segar tentu berkaca kepada Jokowi ketika menjabat Gubernur DKI.

Kala itu, kata Iwel, banyak yang menuding bahwa apa yang dilakukan Jokowi terutama blusukan merupakan pencitraan untuk menaikan popularitas dan elektabilitas.

"Namun kenyataan hal tersebut dapat meyakinkan Megawati untuk mengalah dan memberikan rekomendasi kepada Jokowi untuk maju sebagai capres pada tahun 2014," katanya.

"Begitu juga dengan Ganjar, walau pun disebut hanya melakukan pencitraan namun faktanya popularitas dan elektabilitas Ganjar dalam berbagai lembaga survei menunjukan hasil yang baik. Tidak menutup kemungkinan Ganjar pun mendapatkan nasib yang sama baiknya dengan Jokowi yaitu mendapat rekomendasi ketua umum," demikian Iwel Sastra.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya