Berita

Dahlan Iskan saat mengendarai mobil ber merks Tesla/Disway

Dahlan Iskan

Menipu Tesla

KAMIS, 06 MEI 2021 | 05:44 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

INILAH satu-satunya kemungkinan: pemilik Tesla itu dokter Bonek.

Dr William Varner, ahli anestesi itu, begitu berani mati. Bersama teman baiknya, seorang pengusaha bidang keuangan: Everette Talbot.

Begitulah kesimpulan para pemerhati autopilot mobil Tesla. Setelah salah satu jenis mobil listrik itu menabrak pohon dengan dramatiknya. Hancur. Terbakar sampai 4 jam. Kejadiannya menjelang tengah malam. Tanggal 18 April bulan lalu. Di dekat Houston, Texas.


Laporan polisi tidak terbantahkan: tidak ada orang di kursi pengemudi. Berarti mobil tersebut melaju tanpa pengemudi.

Tidak terbantahkan juga: saat itu autopilot sedang tidak on. Itu menurut keterangan bos besar Tesla, Elon Musk. Yang seminggu kemudian, diperkuat oleh bagian engineer-nya.

Apakah dengan demikian Tesla itu lagi dikemudikan hantu?

Tentu tidak.

Yang terjadi adalah kebonekan sang dokter. Para alanis (termasuk Zachary Shahan) memperkirakan sang dokter sangat mungkin ingin pamer kemampuan mobil barunya kepada sang teman.

Maka setelah makan malam dan setelah masing-masing mengantar pulang istri, mereka naik Tesla milik sang dokter. Jam sudah menunjukkan pukul 23.25. Kota kecil The Woodlands sangat sepi. Apalagi ini agak di luar kotanya.

Menurut analisis Shahan, sang dokter awalnya memang berada di kursi kemudi. Lalu menghidupkan program autopilot. Setelah itu ia pindah ke kursi sebelah. Pelan-pelan. Tanpa mencopot sabuk pengaman.

Sang dokter tahu: kalau sabuk pengaman itu ia cabut, Tesla akan berhenti secara otomatis.

Tidak hanya itu. Tentu ia juga melakukan ini: menaruh sesuatu di pegangan kemudi. Agar terbaca (oleh komputer) seolah-olah ada tangan yang masih memegang kemudi.

Dengan dua cara itu, sistem komputer di Tesla tertipu. Seolah masih ada orang yang berada di kursi kemudi.

Saya pun melihat beberapa video yang dibuat khusus untuk membuktikan teori itu. Semua adegan diperagakan dalam video tersebut. Termasuk bagaimana pengemudi pindah pelan-pelan dari kursi kemudi ke kursi sebelah.

Tesla merah di video itu ternyata tetap bisa melaju tanpa ada orang di kursi kemudi. Maka ketika kecelakaan tersebut diselidiki ditemukanlah tidak ada orang di kursi kemudi.

Sang dokter ditemukan terbakar di kursi sebelah. Sedang temannya, terbakar di kursi belakang.

Rupanya cara ngakali komputer seperti itu banyak diketahui oleh para pemilik Tesla. Mereka begitu ingin tahu. Lalu mencobanya.

Tidak diketahui apakah sebelum memamerkan ke temannya itu sang dokter sudah pernah mencobanya. Atau baru kali itu.

Berarti autopilot di mobil tersebut sedang on. Setidaknya pada awalnya. Ini yang harus dijelaskan kembali oleh Elon Musk.

Argumen Tesla memang logis. Mereka pun memeragakannya di depan polisi yang menyelidiki kasus itu. Yakni, ketika dicoba, autopilot terbukti tidak bisa on kalau tidak ada pengemudi di kursi kemudi.

Kalau alasannya hanya itu maka langsung keterangan Elon Musk terbantahkan. Buktinya, sistem tersebut bisa "ditipu".

Atau sang dokter kurang hati-hati? Misalnya apakah dalam proses pindah tempat duduk tadi ia menyenggol layar komputer. Lalu ada mode yang tersentuh. Sehingga programnya berubah. Termasuk soal berubahnya kecepatan.

Semua komando mobil Tesla memang berada di satu layar komputer. Layarnya lebar sekali –untuk ukuran mobil. Letaknya di depan, di antara kursi depan.

Alanis juga menyebut soal minuman keras. Mungkin saja malam itu mereka minum alkohol. Yang membuat konsentrasi menurun.

Teori pindah kursi itu adalah kritik paling telak pada sistem autopilot Tesla. Meski sudah dibuat secanggih itu ternyata masih bisa juga "ditipu".

Dokter William sendiri ternyata belum lama memiliki Tesla model S tersebut. Belum enam bulan. Ia membeli dari pemilik lama: Jeff Rubenstein. Lewat e-Buy. Jeff juga orang Texas. Dari kota Sugar Land, sekitar 60 Km di selatan Woodlands.

Jeff menjual Tesla tersebut karena ingin membeli Tesla yang lebih baru. Ia merasa tempat duduk Tesla-sedan lamanya itu tidak cocok dengan punggungnya yang lagi sakit.

Ketika mengiklankan mobilnya itu, Jeff menyebutkan "masih seperti baru". Yang lebih penting Tesla yang dijual itu sudah dilengkapi Ludicrous mode. Jeff juga menyebutkan: kecepatannya gila.

Ludicrous mode adalah program baru yang dibeli Jeff belakangan. Semua pemilik Tesla bisa terus meng-up date program yang dijual Tesla. Bisa dibeli lewat layar komputer di dalam mobil itu. Tesla sendiri yang meng-install-nya secara online.

Dengan memiliki program Ludicrous mode, kecepatan mobil bisa ditambah lagi sampai 10 persennya.

Saya tidak pernah meng-up-date program Tesla Model S milik saya. Saya juga tidak pernah mencoba meng-on-kan autopilot. Saya ini, rasanya, pemilik Tesla paling bodoh di dunia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya