Berita

Presiden Palestina Mahmoud Abbas/Net

Dunia

Belum Dapat Ijin Israel, Presiden Mahmoud Abbas Tunda Pemilihan Parlemen Palestina

JUMAT, 30 APRIL 2021 | 13:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk menunda pemilihan parlemen yang sebelumnya dijadwalkan pada 22 Mei mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan Abbas pada Kamis (29/4) waktu setempat.

Hal itu menyusul adanya penolakan Israel untuk mengadakan pemilihan di kota Yerusalem Timur yang diduduki. Merujuk pada alasan tersebut, Abbas mengatakan mereka tidak akan mengadakan pemilihan jika Yerusalem dikecualikan dari pemungutan suara.

"Kami tidak akan ikut pemilu tanpa Yerusalem yang diduduki. Saya ingin pemilu di Yerusalem seperti di Tepi Barat," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (30/4).


Dia mengatakan pihak Israel belum memberikan jawaban atas permintaan Palestina untuk mengadakan pemungutan suara di Yerusalem "karena tidak ada pemerintah Israel yang mengambil keputusan seperti itu."

Abbas menambahkan bahwa Uni Eropa menginformasikan pihak Palestina tentang kekecewaan mereka karena tidak mendapatkan jawaban dari pihak Israel.

Abbas juga mengungkapkan bahwa Israel mengancam akan menahan Hanna Nasser, ketua Komisi Pemilihan Umum, jika dia berani pergi ke Yerusalem untuk mempersiapkan pemilihan.

Dia menekankan, bagaimanapun, bahwa begitu Israel mengizinkan pemilihan di Yerusalem, dia akan mengadakan pemungutan suara "dalam seminggu."

Langkah Abbas tak ayal mendapat kecaman dari kelompok Hamas.

Pemimpin Hamas terkemuka Jamal al-Tawil mengatakan kepada Anadolu Agency sebelumnya bahwa kelompok tersebut menolak penundaan pemilihan Palestina.

"Keputusan untuk menunda (pemungutan suara) - jika itu terjadi - adalah keputusan yang serius. Itu ditolak dan berarti merusak kepentingan rakyat Palestina yang lebih besar," katanya.

Tawil menambahkan bahwa sebenarnya pemungutan suara di Yerusalem diperlukan dan dapat dilakukan "secara teknis dan politik," tanpa izin Israel.

Sementara itu, ratusan warga Palestina yang marah berkumpul di pusat kota Ramallah untuk mengutuk langkah presiden Palestina tersebut.

Awal pekan ini, harian Al-Quds, yang dikenal dekat dengan Otoritas Palestina, mengungkapkan bahwa Abbas berada di bawah tekanan Arab dan Amerika untuk menunda pemungutan suara.

Harian itu mengatakan bahwa tekanan itu datang karena ada kekhawatiran bahwa Hamas akan memenangkan pemilihan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya