Berita

Ilustrasi/Net

Dahlan Iskan

Misteri Baru Kuldesakh

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 05:48 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

HARI ini Everette Talbot dikuburkan. Besok lusa giliran dr William Varner dimakamkan.

Dua orang itu meninggal atau terbakar selama 4 jam di dalam mobil Tesla model S di dekat Houston pekan lalu.

Polisi setempat menjelaskan posisi dr William saat ditemukan: di kursi depan. Di kursi penumpang. Bukan di kursi kemudi. Talbot ditemukan dalam posisi di kursi belakang.


Tidak ditemukan siapa-siapa di kursi kemudi. Kesimpulan polisi –juga opini publik: kecelakaan itu terjadi saat Tesla berjalan otomatis. Tanpa pengemudi.

Maka sorotan pada sistem autopilot Tesla menjadi perbincangan panas selama satu minggu terakhir.

Sehari setelah kecelakaan itu Elon Musk, bos besar Tesla, mengatakan sebaliknya: saat kecelakaan terjadi posisi autopilot tidak terdeteksi. Itu diperoleh dari data yang digali dari sistem di Tesla. Demikian juga, kata Musk, pemilik mobil tersebut tidak tercatat pernah membeli software full autopilot.

Mobil itu ternyata milik dokter William. Sedang Talbot, seorang insinyur mesin, adalah teman dekatnya. Malam itu mereka makan malam bersama. Disertai istri masing-masing. Setelah dinner mereka mengantar istri pulang.

Makan malamnya kelihatannya di kota Springs. Di situ Talbot tinggal. Itu kota lama. Kota sangat kecil.

Lalu mengantar istri dokter William di kota baru The Woodland. Di situ dokter William tinggal. Sejak 18 tahun lalu. Ia jadi dokter kebanggaan di kota itu. Keahliannya di bidang anestesi.

Dua kota itu berdekatan. Berbatasan. Nyaris sudah menjadi satu. Letaknya sekitar 50 Km di utara kota besar Houston, Texas.

Dokter William berumur 59 tahun. Talbot 63 tahun.

Tidak diketahui ke mana dua laki-laki itu akan pergi. Sudah jam 11.00 malam. Tahu-tahu mobil Tesla tersebut terbakar di bawah pohon. Kelihatannya sang mobil tidak bisa membelok mengikuti jalan yang menikung.

Mobil melaju lurus ke depan menghantam pohon yang agak jauh dari kelokan itu. Terbakar. Tidak bisa dipadamkan. Selama 4 jam.

Talbot sendiri pekerjaannya bukan lagi di bidang permesinan. Ia insinyur yang sudah menjadi orang keuangan. Ia punya perusahaan konsultan keuangan.

Dugaan awal keduanya lagi melakukan uji coba naik Tesla tanpa pengemudi. Toh jalanan sudah sepi. Diduga Talbot duduk di kursi belakang untuk merekam video.

Belakangan ini memang banyak video yang diunggah ke YouTube dengan bangga: berada di dalam Tesla yang melaju tanpa kemudi.

Berbagai dugaan itu sulit sekali dicarikan pembenarannya.

Beberapa fakta agak aneh. Misal: mengapa lokasi kecelakaan itu di sebuah jalan Kuldesakh –kompleks perumahan yang buntu. Tidak jauh dari rumah dokter William.

Juga: mengapa baru tahun 2021 mereka ingin mencoba sistem autopilot itu. Padahal dokter William sudah lama membeli Tesla tersebut: tahun 2019.

Sebenarnya saya sudah tidak ingin menulis soal drama kebakaran Tesla ini. Tapi kemarin muncul penjelasan susulan dari Elon Musk: pasti ada orang yang mengemudikan Tesla itu.

Masalahnya: polisi tidak menemukan siapa-siapa di kursi kemudi. Ini fakta.

Tapi penjelasan Elon Musk juga kuat: sistem autopilot Tesla tidak akan berfungsi kalau sabuk pengaman tidak dipasang. Menurut penelitian tim Tesla, sabuk pengaman di mobil yang terbakar itu tidak sedang terpasang.

Demikian juga kondisi jalan di tempat kecelakaan bukanlah jalan yang desainnya untuk mobil autopilot. Ditambah: saat itu mobil belum mencapai kecepatan melebihi 30 mil/jam.

Dari keterangan itu maka mustahil mobil melaju tanpa sopir. Bahkan jalan tempat kecelakaan itu dekat Kuldesakh menguatkan bahwa kecepatan mobil mestinya belum tinggi.

Jangan-jangan mereka berada di Kuldesakh karena rumah dokter William di di kompleks Kuldesakh itu. Atau mereka baru dari rumah seseorang di komplek Kuldesakh tersebut.

Masih begitu banyak yang harus diselidiki.

Tapi polisi setempat tetap yakin tidak menemukan jenazah --jenazah hangus sekali pun-- di kursi kemudi. Begitulah tulis media di Houston seperti yang jadi sumber tulisan ini.

Ini sungguh kehebohan baru. Atau menjadi misteri yang sulit dipecahkan. Yang jelas di Texas tidak ada hantu pocong. Apalagi di kawasan kota baru –meski pun rumah di sana saling berjauhan dan banyak pepohonan rindang.

Tesla berbicara dari sudut pandang logika teknologi komputer. Polisi berbicara berdasar kenyataan fisik setelah melakukan penyelidikan yang cermat.

Misteri ternyata ada di dalam laut, juga ada di Kuldesakh.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya