Berita

Utusan iklim Amerika Serikat John Kerry menyakan bahwa Amerika Serikat mendukung rencana Jepang membuang air limbah yang terkontaminasi dari pembangkit nuklir di Fukushima ke laut/Net

Dunia

Soal Rencana Jepang Buang Limbah Fukushima Ke Laut, AS Dukung, Korsel Waswas

MINGGU, 18 APRIL 2021 | 20:41 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Rencana Jepang untuk membuang air limbah yang terkontaminasi dari pembangkit nuklir di Fukushima ke laut menuai pro-kontra di lingkaran aliansi dekat Jepang sendiri.

Di satu sisi, Amerika Serikat mendukung rencana tersebut. Hal itu ditegaskan kembali oleh utusan iklim Amerika Serikat John Kerry saat berkunjung ke Korea Selatan akhir pekan ini. Kunjungan Kerry ke negeri ginseng ini dilakukan untuk membahas upaya internasional untuk mengatasi pemanasan global.

Dalam sebuah kesempatan, Kerry menegaskan kembali kepercayaan Washington pada keputusan Jepang untuk melepaskan air yang terkontaminasi dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.

Menurut Kerry, Jepang telah membuat keputusan secara transparan dan akan terus mengikuti prosedur yang seharusnya.

"Amerika Serikat yakin bahwa pemerintah Jepang dalam konsultasi penuh dengan IAEA (Badan Energi Atom Internasional)," ujarnya.

"IAEA telah menyiapkan proses yang sangat ketat dan saya tahu bahwa Jepang telah mempertimbangkan semua opsi dan efeknya dan mereka sangat transparan tentang keputusan dan prosesnya," sambung Kerry yang juga merupakan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat itu.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau dengan cermat implementasi Jepang untuk memastikan tidak ada ancaman kesehatan masyarakat.

"Kami pikir kami memiliki kepercayaan pada kemampuan IAEA dan Jepang dan hubungan kami dengan agensi. Kami perlu melihat bagaimana kemajuannya, dan bagaimana mereka melakukannya, tetapi menurut kami tidak pantas bagi Amerika Serikat untuk terjun ke proses yang sudah berjalan dan di mana ada aturan dan harapan yang sangat jelas," jelas Kerry, seperti disadur dari Al Jazzera.

Di sisi lain, Korea Selatan waswas akan rencana Jepang tersebut. Hal itu diutarakan kembali oleh Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong.

"Menteri Chung menyampaikan keprihatinan serius pemerintah dan rakyat kami tentang keputusan Jepang, dan meminta pihak Amerika Serikat untuk menaruh minat dan bekerja sama sehingga Jepang akan memberikan informasi dengan cara yang lebih transparan dan cepat," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Korea Selatan juga sebelumnya telah menegur keras rencana Jepang tersebut. Salah satu bentuk protes dilakukan dengan pemanggilan dutabesar Jepang untuk Seoul oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan baru-baru ini.

Bukan hanya itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in juga memerintahkan pejabat untuk mengeksplorasi petisi ke pengadilan internasional.

Kekhawatiran negeri ginseng bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan rencana yang dibuat Jepang, akan ada lebih dari satu juta ton air terkontaminasi yang akan dibuang dari pabrik yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011 ke laut terdekat di lepas pantai timur Jepang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya