Berita

Jurubicara Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi/Net

Politik

Adhie Massardi: Jika Butuh Lompatan Besar, Jokowi Jangan Pertaruhkan Kemendikbud

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 14:38 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan merupakan yang terberat untuk diatasi dan tidak banyak orang yang memperhatikan hal tersebut.

Dampak di dunia pendidikan berbeda dengan di sektor ekonomi yang sejak sebelum pandemi sudah bermasalah dan kian nyata saat virus menyerang. Di dunia pendidikan, dampaknya baru akan terasa dalam kurun 5 hingga 10 tahun ke depan.

Begitu tegas Jurubicara Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi mengomentari isu perombakan kabinet yang tengah panas.


Adhie mengurai bahwa untuk mengatasi Covid-19 di sektor kesehatan tidak terlalu sulit. Sebab ada UU yang bisa dijadikan patokan bertindak. Selain itu, publik juga sudah memiliki pegangan protokol kesehatan, yang formula bakunya telah diperkuat oleh badan kesehatan dunia (WHO).

“Sementara di sektor ekonomi relatif lebih mudah. Tinggal bikin kebijkan fiskal dan moneter yang sesuai. Termasuk subsidi dan relaksasi pajak,” tegasnya kepada wartawan, Kamis (15/4).

Sementara di dunia pendidikan, solusi yang dihadirkan bukan sebatas mengubah metode belajar dari sistem tatap muka menjadi PJJ (pendidikan jarak jauh). Diperlukan sebuah rancangan kurikulum khusus untuk solusi tersebut.

“Dan merancang kurikulum penddikan bukan pekerjaan satu-dua hari,” tegas inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Atas dasar tersebut, Adhie Massardi meminta Presiden Joko Widodo untuk berpikir ulang jika ada keinginan merombah Kemendikbud. Sebab, Mendikbud Nadiem Makarim sudah merancang berbagai program pendidikan yang tampaknya inovatif.

“Dan ini harus segera dilaksanakan untuk mengejar ketertinggalan akibat selama pandemi yang sudah memasuki tahun kedua, cukup mengganggu kelancaran belajar-mengajar di sekolah, terutama di daerah,” katanya.

Dalam konteks program yang dibuat Nadiem, Adhie Massardi mengaku sependapat dengan pandangan Rocky Gerung, yaitu perlu mendapat support semua elemen masyarakat.

“Terutama konsep ‘Merdeka Belajar’ dan ‘Kampus Merdeka’,” tegasnya.

Menurutnya, Indonesia sedang memasuki era disrupsi pendidikan. Sementara Nadiem telah melakukan berbagai terobosan selain lewat Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Beberapa program sudah berjalan dan mendapat respon positif adalah Program Guru Penggerak, Program Organisasi Penggerak, Program Sekolah Penggerak, dan beberapa lagi lainnya.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu menekankan bahwa pendidikan Indonesia sudah jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia bahkan berada di urutan 6 terendah di dunia.

Atas alasan itu, Adhie Massardi khawatir pergantian Nadiem Makarim justru menggagalkan visi presiden. Di mana, presiden tidak butuh birokrat yang bekerja serial, yang dibutuhkan adalah butuh lompatan untuk mengejar ketertinggalan.

“Kalau memang benar itu keinginan presiden, maka jangan pertaruhkan kementerian pendidikan. Kalau memang Presiden mau gabungkan Kementerian Riset dan Teknologi ke Kemendikbud, tinggal cari wakil menteri yang punya pola pikir sama sebagai tandemnya untuk ristek yang sejalan,” pungkas Adhie Massardi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya