Berita

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko/Net

Publika

Primitif Pemikiran KSP Moeldoko

SABTU, 10 APRIL 2021 | 22:55 WIB

PUBLIK dikagetkan oleh pernyataan KSP Moeldoko yang mengatakan primitif ketika ditanya tentang KLB Deli Serdang. Moeldoko ingin memisahkan dirinya sebagai KSP bukan politisi yang mengambil alih Ketum Partai Demokrat yang disahkan oleh Kemenkumham.

Kata primitif muncul karena Moeldoko enggan ditanya tentang KLB Deli Serdang yang ditolak Menkumham.

Pada dasarnya Primitif adalah suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari keramaian teknologi. Primitif mempunyai arti tidak mengenal  teknologi modern.


Kata primitif sering digunakan untuk suatu kebudayaan atau masyarakat yang hidupnya masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia luar. Adapun kata primitif ditujukan untuk seseorang yang tidak mempunyai kesopanan dalam perilakunya baik secara verbal maupun secara fisik. Pertanyaannya apakah Moeldoko juga bagian dari golongan primitif?

Melakukan KLB melawan AD/ART Partai Demokrat

Sejatinya ketika pertanyaan wartawan itu dijawab akan memberikan ruang klarifikasi Moeldoko paska ditolaknya permohonan KLB ilegal atau inskonstitusional atau kata AHY KLB abal-abal. Dari pernyataan Moeldoko kita bisa melihat secara gamblang psykologi Moeldoko sejak tanggal 1 Februari 2021 sampai sekarang. Tidak runtut dan selalu membuat alibi yang tidak cerdas dalam berkomunikasi.

Serangan terhadap dirinya yang mengambil Ketua Umum partai Demokrat dengan istilah Andi Malarangeng dengan pembegalan partai adalah salah satu bentuk bahwa Moeldoko menggunakan cara-cara yang tidak beradap. Bahkan para pengamat mengatakan bahwa Moeldoko adalah sosok yang membunuh demokrasi.

Tak mungkin Moeldoko dipisahkan dengan istana, sebab siapa Moeldoko selepas dari Panglima TNI tidak siapa-siapa dan baru jadi tokoh politik setelah diangkat Jokowi sebagai Kepala Staf Presiden.

Ada kecenderungan Moeldoko melanggar etika karena bernafsu menjadi capres tahun 2024. Padahal garis tangan seseorang itu sudah tercatat dan ada sebelum dia ada di KSP.

Pernyataan primitif Moeldoko justru menunjukkan cara berpikir Moeldoko yang primitif dengan melanggar etika dan norma hukum partai politik. Hal itu tidak bisa ditampik dengan berbagai macam argumentasi dalam kondisi panik. Sebab akan melahirkan kepanikan-kepanikan lewat kebohongan yang dia ucapkan.

Mundur saja

Sepertinya banyak masukan bahwa Moeldoko harus mundur dari KSP agar bisa fokus melakukan kegiatan politiknya dan tidak merugikan pekerjaaan pak Jokowi. Sebab selama masih menjabat di KSP, Moeldoko akan terus mendapatkan pertanyaan  dari awak media tentang posisinya sebagai ketua umum KLB Deli Serdang.

Hal itu tidak bisa dipungkiri, sebab Moeldoko bukan kader PD dan juga bersekutu dengan mantan kader bermasalah dan kader pecatan dari PD itu sendiri. Seharusnya sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko memiliki intelijen yang mampu melihat secara jernih siapa saja yang menghubungi seperti pernyataan GN ketika diwawancarai oleh FNN.

Sangat tidak masuk akal sehat kita ketika Moeldoko mempertaruhkan reputasinya selama ini dengan rombongan maklar politik partai. Sejarah sudah ditorehkan dan Moeldoko harus menghadapi gempuran pertanyaan wartawan dimana-mana dan Moeldoko apakah akan selalu berlindung dibalik istilah atau ngopi-ngopi? Kita lihat saja.

Himawan Sutanto
Aktivis Jaringan Nusantara

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya