Berita

Raksasa media sosial Facebook berencana untuk membangun dua kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Serikat dan Indonesia/Net

Dunia

Facebook Dan Google Siap Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut AS-Indonesia, Rampung 2024

RABU, 31 MARET 2021 | 14:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Raksasa media sosial Facebook berencana untuk membangun dua kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Serikat dan Indonesia. Dalam proyek ini, Google juga akan memiliki saham.

Menurut keterangan dari pihak Facebook awal pekan ini, proyek tersebut rencananya akan memasok internet yang lebih cepat ke Indonesia serta menghubungkan kedua negara ke Singapura.

Proyek ini diperkirakan akan mampu meningkatkan kapasitas data hingga 70 persen antara pantai barat Amerika Serikat dan sejumlah negara Asia.
Namun bukan hanya itu,  proyek pembangunan kabel bawah laut dengan Indonesia ini juga akan mendukung pusat data senilai 1 miliar dolar AS yang sedang dibangun oleh Facebook di Singapura.

Namun bukan hanya itu,  proyek pembangunan kabel bawah laut dengan Indonesia ini juga akan mendukung pusat data senilai 1 miliar dolar AS yang sedang dibangun oleh Facebook di Singapura.

"Kabel-kabel ini bersama-sama merupakan bagian besar dari investasi kami di kawasan Asia Pasifik," kata wakil presiden investasi jaringan di Facebook Kevin Salvadori, seperti mengutip kabar yang dimuat Financial Times.

"Wilayah ini adalah populasi pengguna kami yang tumbuh paling cepat di seluruh keluarga aplikasi kami sehingga sangat penting untuk pertumbuhan yang berkelanjutan itu.. dan agar produk dan layanan kami memiliki kapasitas yang cepat, andal, dan memadai," tambahnya.

Pihak Facebook tidak merinci soal berapa banyak anggaran yang dibelanjakan untuk proyek kabel bawah laut tersebut. Namun proyek itu dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023 dan 2024.

Sebenarnya proyek kabel bawah laut semacam ini bukan merupakan hal yang baru. Saat ini ada sekitar 400 kabel bawah laut yang beroperasi di seluruh dunia, membawa lalu lintas suara dan internet antar negara dan benua. Domain perusahaan telekomunikasi, Facebook dan grup teknologi lainnya termasuk Microsoft dan Google telah menjadi investor utama dalam infrastruktur semacam itu.

Namun, proyek pembangunan kabel bawah laut ini bisa menjadi menjadi titik api dalam hal geopolitik bagi perusahaan teknologi, terutama karena ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya