Berita

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo/Net

Politik

Indonesia 10 Besar Importir Limbah Plastik, Bamsoet Desak Pemerintah Larang Jenis Plastik Bermasalah

SABTU, 20 MARET 2021 | 01:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masuknya Indonesia sebagai 10 besar negara pengimpor plastik, termasuk limbah plastik terbanyak di dunia, mendapat respons dari dari sejumlah kalangan masyarakat.

Salah satunya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang mendesak pemerintah untuk berkomitmen dalam melaksanakan pelarangan penggunaan kantong plastik.

Politisi yang karib disapa Bamsoet itu mengatakan, pemerintah harus perlahan membatasi impor limbah plastik serta mengandalkan sampah plastik lokal untuk diolah oleh industri daur ulang dalam negeri menjadi bahan baku berbagai sektor industri.

Tujuannya, kata Bamsoet, agar sampah plastik yang merusak bumi dapat dikurangi dengan baik melalui regulasi pemerintah.

"Mengingat, impor limbah plastik bagi Indonesia menjadi celah masuknya limbah plastik berbahaya ke dalam negeri dan berdampak merugikan negara serta mengancam kelestarian lingkungan dan kualitas hidup masyarakat," ujar Bamsoet, Jumat (19/3).

Selain itu, lanjut Bamsoet, pihaknya juga meminta pemerintah mengintervensi aturan produksi plastik di perusahaan manufaktur.

Caranya kata politisi Golkar itu, dengan merumuskan aturan mengenai industri plastik guna mendorong ekonomi sirkular dan industri daur ulang dalam negeri.

"Mengingat, jika ingin mewujudkan ekonomi sirkular, jenis plastik bermasalah harus dikeluarkan dulu dari pasaran," imbuhnya,

Pihaknya juga meminta pemerintah agar mengajak seluruh pemangku kepentingan termasuk pihak swasta untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan limbah plastik ini.

Salah satunya dengan membentuk sistem penarikan kembali kemasan untuk diatur ulang sebagai bagian dari penerapan ekonomi sirkular.

"Meminta pemerintah untuk terus berkomitmen dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada tahun 2025 yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanganan Sampah Plastik Laut 2018-2025," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya