Berita

Wakil Ketua Komisi IX Melkiades Emmanuel Laka Lena/RMOL

Politik

Pimpinan Komisi IX: Kemenkes Dan BPOM Terkesan Tidak Memiliki Political Will Dukung Vaksin Nusantara

KAMIS, 11 MARET 2021 | 10:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pimpinan Komisi IX DPR RI menyampaikan rasa keraguannya terhadap BPOM yang terkesan tidak mau mengembangkan vaksin Nusantara.

Menurut Wakil Ketua Komisi IX Melkiades Emmanuel Laka Lena, rapat dengar pendapat yang berlangsung selama 11 jam antara DPR dan Kemenkes serta Kementeristek masih menyisakan banyak pertanyaan bagi pimpinan dan anggota komisi lX yang hadir secara fisik dan virtual dalam rapat, Rabu (10/3).

"Sejak awal rapat sampai selesai rapat dalam bentuk kesimpulan khusus Wamenkes (Dante Saksono Harbuwono) dan Kepala BPOM (Penny Kusumastuti Lukito) terkesan kuat tidak memiliki politicall will mendukung vaksin Nusantara," kata Melki, Kamis (11/3).

Padahal sikap dan arahan Presiden Joko Widodo sudah disampaikan untuk mencintai produk dalam negeri. Dalam kasus vaksin Nusantara, tidak tercermin dalam respon Wamenkes dan Kepala BPOM.

"Menkes yang izin tidak mengikuti raker kepada komisi lX karena mengikuti acara Presiden Jokowi di Jogja dan Jateng, info pimpinan dan anggota Komisi lX ternyata Menkes saat yang sama di Jakarta mengikuti acara lain dan tidak hadir dalam rapat dengan Komisi lX justru makin menambah pertanyaan," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan Komisi lX akan memastikan terus mengawasi proses ke depan secara cermat dan mendorong BPOM bukan hanya menempatkan diri sebagai lembaga pengawasan.

"Tapi bisa lebih jauh mendorong proses berjalan sesuai ketentuan dengan hadir langsung di lapangan mendampingi langsung peneliti Undip dan RS Kariadi. Kehadiran BPOM mendampingi langsung di lapangan bisa mempercepat sekaligus mencegah birokratisasi proses untuk membantu percepat persetujuan uji klinis tahap II (vaksin Nusantara)," demikian Melki.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya