Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Absennya UNDIP Dalam Konsorsium Vaksin Nasional Seolah Mengerdilkan Vaksin Nusantara

KAMIS, 11 MARET 2021 | 02:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tidak masuknya Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dalam konsorsium vaksin nasional yang mengembangkan Vaksin Merah Putih menjadi perdebatan di Komisi IX DPR RI.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay melihat, absennya UNDIP dalam konsorsium vaksin nasional seolah-olah mengerdilkan penelitian Vaksin Nusantara yang digagas eks Menkes Terawan Agus Putranto bersama Undip dan RSUP Kariadi Semarang.

"Itu ada 7 lembaga inisiator Vaksin Merah Putih, lembaga Eikjman, LIPI, UI, UGM, ITB, Unair, Unpad. Tidak ada UNDIP? Bukankah penelitian Vaksin Nusantara juga didanai Kementerian Kesehatan, kok enggak ada (UNDIP)?" tegas Saleh dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/3).

Saleh itu menyebut kondisi ini membuat Terawan seakan-akan tersudutkan di hadapan publik.

"Ini seakan-akan Vaksin Nusantara diam-diam bikin sendiri, dan yang paling pahitnya lagi adalah muncul di luar sana seakan-akan Vaksin Nusantara itu adalah keinginan pribadi Jenderal Terawan," ucapnya.

Oleh sebab itu, dia meminta Kementerian Kesehatan serta Kementerian Riset dan Teknologi mendukung penuh penelitian UNDIP terhadap Vaksin Nusantara.

"Ini jangan sampai membuat distorsi pemikiran kita. Selama yang dilakukan UNDIP itu sesuai metodologi penelitian yang benar, itu harus diakui," tegasnya.

Vaksin Merah Putih tengah dikembangkan oleh enam lembaga penelitian yang tergabung dalam konsorsium vaksin nasional yang dibentuk pada 9 September 2020 lalu.

Keenam lembaga tersebut antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya