Berita

Industri penerbangan dunia masih dibayang-bayangi tren negatif akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan di tahun 2021 ini/Net

Dunia

IATA: Tren Negatif Masih Menghantui Industri Penerbangan Tahun 2021

SENIN, 01 MARET 2021 | 13:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Dunia penerbangan global masih akan mengalami dampak yang signifikan akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2021 ini.

Merujuk pada analisis terbaru yang diterbitkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) akhir pekan kemarin (Minggu, 28/2), industri penerbangan diperkirakan akan tetap mengalami tren negatif kas sepanjang tahun 2021.

Analisis terbaru ini menyanggah analisis sebelumnya yang juga dikeluarkan oleh IATA. Pada Analisis sebelumnya, tepatnya November 2020, IATA memperkirakan bahwa maskapai penerbangan akan menghasilkan uang tunai positif pada kuartal keempat tahun 2021.

Namun dalam analisis terbaru disebutkan bahwa pada tingkat industri, maskapai penerbangan sekarang diperkirakan tidak mendapat uang tunai positif hingga 2022.

Analisa terbaru ini dibuat bukan tanpa landasan. IATA menyebut sejumlah faktor mempengaruhi tren negatif di dunia penerbangan pada tahun 2021 ini, utamanya adalah munculnya varian baru Covid-19.

Mengutip kabar yang dimuat oleh Asian Aviation, dalam analisa terbarunya, IATA menjelaskan bahwa paruh pertama di tahun 2021 diperkirakan akan lebih buruk dari perkiraan yang diantisipasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan pemerintah banyak negara telah memperketat pembatasan perjalanan sebagai tanggapan atas munculnya varian baru Covid-19.

Salah satu indikatornya terlihat dari pemesanan tiket untuk musim panas (periode Juli-Agustus) tahun ini turun 78 persen bila dibandingkan dengan Februari 2019 lalu. Periode Februari 2020 tidak dijadikan komparasi karena dianggap terdistorsi oleh dampak pandemi Covid-19.

"Dengan pemerintah yang memperketat pembatasan perbatasan, 2021 akan menjadi tahun yang jauh lebih sulit dari perkiraan sebelumnya," kata direktur jenderal dan CEO IATA Alexandre de Juniac.

"Industri penerbangan yang berfungsi pada akhirnya dapat mendorong pemulihan ekonomi dari Covid-19. Tetapi itu tidak akan terjadi jika ada kegagalan besar-besaran sebelum krisis berakhir. Jika pemerintah tidak dapat membuka perbatasan mereka, kami akan membutuhkan mereka untuk membuka dompet mereka dengan bantuan finansial agar maskapai penerbangan tetap beroperasi," jelasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya