Berita

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu

Politik

Bisa Jadi Senjata Politik, PKS Ingatkan Mentan SYL Fokus Pada Kedaulatan Pangan

MINGGU, 21 FEBRUARI 2021 | 22:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, menekankan pentingnya konsep kedaulatan pangan saat membahas kenaikan harga daging sapi di pasaran dalam webinar bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Syaikhu menilai, terkait dengan ketahanan pangan, yang terpenting adalah realisasi, bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga pada konsep kedaulatan pangan itu sendiri.

"Konsep kedaulatan pangan lebih kepada kemandirian, kesinambungan, pertahanan dan keamanan,” ucap Syaikhu, Minggu (21/2).

Sementara ketahanan pangan, lebih fokus pada ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability),dan aksesibilitas (accessibility).

Syaikhu juga membahas pangan (sector strategis) yang dimensi bukan hanya dilihat dari aspek pertanian, kesehatan, atau ekonomi. Namun, pangan juga bagian dari dimensi ketahanan national (national resiliency).

"Pangan bisa menjadi instrumen diplomasi, dan senjata politik untuk menekan kepentingan dan kedaulatan suatu negara," katanya.

Ketergantungan pangan yang tinggi, lanjut Syaikhu, akan semakin melemahkan ketahanan Indonesia sebagai bangsa.

Risikonya juga bukan hanya soal ekonomi. Sebab, dengan kenaikan harga inflasi juga akan berdampak pada stabilitas politik, hingga keamanan national.

"Oleh karena itu, saya perintahkan DPP dan Fraksi PKS di DPR RI dan MPR RI untuk mengawal agenda kedaulatan pangan. Sebagai salah satu agenda strategis dan prioritas yang harus diperjuangkan,” tegasnya.

Pihaknya kembali menekankan, bahwa ketahanan pangan memang baik, tetapi tidak cukup.

“Good is the enemy of great. Kalau kita hanya merasa cukup dengan ketahanan pangan, maka kita tidak akan pernah menjadi bangsa yang berdaulat secara pangan,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya