Berita

Paul Rusesabagina sebelum menjalani sidang perdana/Net

Dunia

Tersandung Tuduhan Terorisme, Pahlawan "Hotel Rwanda" Diadili

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 22:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tokoh yang dianggap sebagai "pahlawan " oleh sebagian pihak di Rwanda, yakni Paul Rusesabagina menjalani sidang perdananya pada Rabu (17/2).

Rusesabagina diketahui terjerat kasus terorisme dan pembunuhan baru-baru ini. Rusesabagina diadili untuk pertama kalinya atas sembilan tuduhan, termasuk terorisme dan pembunuhan.

Jika terbukti bersalah, dia akan menghadapi ancaman kurungan penjara seumur hidup.

Kasus ini jelas mencoreng nama harum Rusesabagina. Dia diketahui memiliki peran besar dalam menyelamatkan lebih dari 1.000 nyawa saat perang saudara atau "genosida" yang terjadi pada tahun 1994 di negara tersebut.

Saat itu terjadi perseteruan antara suku Hutu dan suku Tutsi yang menyebabkan meletusnya perang saudara di negara yang masih sangat kewalahan menghadapi korupsi para pejabatnya.

Pada saat itu, Rusesabagina, seorang Hutu, merupakan manajer dan pemilik Hotell des Mille Colllines dan memiliki istri yang merupakan seorang Tutsi. Di tengah perang saudara, dia membuka pintunya bagi warga Tutsi untuk berlindung dari ekstrimis Hutu. Hal itu memicu peselisihan.

Hal itu menginspirasi munculnya film "Hotel Rwanda" yang dirilis tahun 2004 lalu.

Namun setelah bertahun-tahun berlalu, Rusesabagina kini diseret ke meja hijau atas kasus terorisme dan pembunuhan.

Namun, pengadilan itu sendiri dianggap kontroversial. Pasalnya, keluarga Rusesabagina dikenal sebagai pembangkang yang merupakan pengkritik vokal presiden Rwanda saat ini Paul Kagame.

Sedangkan Kagame yang memenangkan masa jabatan ketiga pada pemilu 2017, dikreditkan dengan perkembangan dan stabilitas yang dialami Rwanda sejak genosida pada tahun 1994. Di sisi lain, sejak memerintah, dia kerap dituduh tidak toleran terhadap oposisi apa pun, baik domestik maupun internasional.

Kritik terhadap pemerintahannya sering berujung pada penahanan atau bahkan pembunuhan.

Hal itulah juga yang membuat pihak keluarga Rusesabagina menilai bahwa tuduhan terhadap Rusesabagina sangat mencurigakan, karena dia dikenal sebagai kritikus Kagame.

Putri Rusesabagina mengatakan tuduhan terhadap ayahnya dibuat-buat dan bahwa dia ditolak untuk memilih pengacara pembela.

“Kami tidak berharap akan pengadilan yang adil,” kata putrinya, Carine Kanimba, seperti dikabarkan The Guardian

Meski kontroversial, Rusesabagina tetap menjalani pengadilan pertama pada Rabu (17/2) bersama dengan 20 tersangka lainnya yang merupakan anggota kelompok pemberontak Pasukan Pembebasan Nasional (FLN). Kelompok ini kerap melakukan sejumlah serangan mematikan di Rwanda dalam beberapa tahun terakhir.

Rusesabagina sendiri dijerat dengan tuduhan bahwa dia adalah pendiri, pemimpin, sponsor, dan anggota kelompok teroris dan ekstrimis yang beroperasi di berbagai tempat di wilayah Rwanda dan juga di luar negeri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya