Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan/Net

Politik

Survei LSI: Mayoritas Pelaku Usaha Nilai Kerja Pemerintah Atasi Ekonomi Selama Pandemi Oke

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 22:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kinerja pemerintah di bidang ekonomi selama pandemi Covid-19 bagi para pelaku usaha baik usaha menengah kecil (UMK) dan usaha menengah besar (UMB) dinilai baik.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan sejak Desember 2020 hingga Januari 2021 terhadap seribu pelaku usaha yang menjadi responden.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, mayoritas pelaku usaha menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk menangani dampak ekonomi dari Covid-19 itu baik.

Di mana, sebanyak 53,8 persen dari semua responden, 53,8 persen dari kalangan UMK, dan 54,4 persen dari kalangan UMB menyatakan bahwa kinerja pemerintah menangani dampak ekonomi itu baik.

"Meskipun yang menyatakan buruk juga cukup banyak sekitar 30-an persen. Jadi mayoritas menyatakan baik, meski ada catatan negatifnya. Tapi secara umum pandangannya positif," ujar Djayadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/2).

Djayadi membeberkan, ada alasan tersendiri terkait penilaian responden terhadap kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi selama masa pandemi. Mayoritas responden yang menilai buruk karena bantuan tidak sampai kepada kalangan pengusaha. Selain itu, implementasi program tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

"Jadi ada 19,6 persen menyatakan bahwa bantuan tidak sampai ke mereka. Di kalangan UMB lebih besar lagi, yaitu 25 persenan menyatakan bantuan yang seharusnya mereka dapat itu tidak sampai," jelas Djayadi.

Sementara yang menyatakan kinerja pemerintah baik karena banyak program untuk membantu dunia usaha di masa wabah Covid-19 dan program bantuan untuk dunia usaha terealisasi.

"Umumnya karena banyak program yang mereka rasakan bisa membantu para pelaku usaha mengatasi masalah yang dihadapi akibat pandemi," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya