Berita

Greenpeace Indonesia Country Director Leonard Simanjuntak dalam program RMOL World View/RMOL

Dunia

Target Dua Derajat Celcuis Dalam Perjanjian Paris Tidak Cukup Cegah Perubahan Iklim

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 14:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perubahan iklim merupakan isu yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena itulah, tindakan nyata dan segera untuk menanggulangi potensi kerusakan yang lebih buruk lagi perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan di dunia.

"Situasi perubahan iklim sudah cukup darurat karena kita sebenarnya suudah darurat iklim," ujar Greenpeace Indonesia Country Director Leonard Simanjuntak dalam program RMOL World View bertajuk "Indonesia Darurat Perubahan Iklim" yang dilaksanakan pada awal pekan ini (Senin, 1/2).

"Dan ini hanya akan menjadi semakin buruk jika kita tidak melakukan perubahan fundamental dalam paradigma ekonomi, sistem industri, bahkan sosial budaya kita," sambungnya.

Dia menekankan bahwa hal ini merupakan tugas yang perlu dipikul secara kolektif.

"Dari sisi pemerintah, pasar, sektor privat sampai masyarakat sipil, semua perlu berubah," papar Leonard.

Dia secara spesifik menyoroti salah satu upaya global untuk menahan laju perubahan iklim, yakni Perjanjian Paris atau Paris Agreement yang diteken banyak negara pada tahun 2015 lalu.

Paris Agreement sendiri diketahui merupakan sebuah persetujuan dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCC) yang mengawal reduksi emisi karbon dioksida.

Salah satu dari poin tujuan perjanjian ini adalah menahan laju peningkatan temperatur global hingga di bawah 2 derajat celcius. Leonard mengkritisi hal tersebut.

"Karena sains mengatakan bahwa pemanasan global harus ditahan di 1,5 derajat celcius. Laporan IPCC (Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim) tahun 2018 menegaskan itu," papar Leonard.

"Pada Perjanjian Paris itu disebutkan dua derajat celcius, hal itu tidak cukup, harus 1,5 derajat celcius di akhir abad ini," sambungnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa agregat penurunan emisi karbon dari semua negara yang menandatangani Perjanjian Paris masih berupaya menuju 3-4 derajat pada akhir abad ini.

"Dan ini unacceptable, karena di atas 1,5 derajat kita akan mengalami mencana-bencana yang disebabkan oleh krisis iklim yang bersifat permanen, jadi bersifat irreversible," jelasnya.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa dekade ini hingga tahn 2030 mendatang adalah momen penentuan.

"Jadi di sinilah harus terjadi perubahan-perubahan fundamental tersebut. Dari dekade inilah, semua pihak diharapkan dapat berkomitmen menuju idealnya zero emission pada tahun 2050," demikian Leonard.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya