Berita

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga/Net

Politik

Bintang Puspayoga: Pos Ramah Perempuan Dan Anak Dibangun Agar Pengungsi Aman Dan Nyaman

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 14:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Khawatir dengan kondisi para perempuan dan anak-anak yang mengungsi akibat longsor di Cimanggung, Sumedang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengunjungi langsung daerah terdampak bencana longsor pada Jumat pagi (22/1).

Menteri yang biasa Bintang Puspayoga ini langsung meninjau Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA) yang telah didirikan di Pos pengungsian Taman Burung SBG Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

“Kemen PPPA mengupayakan kerjasama dengan stakeholder di daerah untuk membangun Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA), sehingga diharapkan dapat memberikan ruang yang nyaman dan aman bagi perempuan dan anak di tempat pengungsian,” ujar Menteri Bintang Puspayoga usai meninjau posko pengungsian, Jumat (22/1).


PRPA yang ada di lokasi pengungsian menyediakan layanan pengaduan juga dukungan psikososial bagi perempuan dan anak, serta dukungan spesifik berupa pemberdayaan bagi perempuan.

Terkait pemberdayaan, menurut Menteri Bintang akan menjadi catatan bersama untuk memberikan dukungan bagi perempuan pasca bencana khususnya perempuan yang menjadi kepala keluarga.

“Sesuai data, terdapat 24 perempuan kepala keluarga. Ini harus jadi perhatian kita semua agar perempuan kepala keluarga khususnya yang baru ditinggal suaminya, sehingga mereka dapat melanjutkan hidup dan kehidupan bersama anak-anaknya. Kita akan lebih intens komunikasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pendampingan perempuan kepala keluarga di tempat pengungsian,” tambah Menteri PPPA.

Didampingi Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti, Forkompinda Provinsi Jabar dan Kab. Sumedang, juga perwakilan Organisasi Pegiat Perempuan dan Anak serta Relawan, Menteri Bintang memberikan sejumlah paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak.

Disampaikan Menteri Bintang, pentingnya pemenuhan kebutuhan spesifik sebagai salah satu upaya menjaga pasokan gizi perempuan, anak, dan lansia terdampak bencana agar daya tahan tubuh mereka tetap dalam kondisi baik.

Di antaranya popok bayi dan dewasa, pembalut, bubur bayi, susu, makanan dan vitamin tambahan, kit hygiene, peralatan mandi, hingga sejumlah buku dan permainan anak.

“Kami dari Kemen PPPA hadir hari ini ingin memastikan kondisi perempuan dan anak. Sesuai mandat Undang-Undang tentang Bencana, perempuan (terutama perempuan hamil dan menyusui), anak, disabilitas, dan lansia adalah kelompok rentan yang harus diprioritaskan dalam mitigasi dan situasi bencana. Pemenuhan hak-haknya harus diperhatikan karena mereka memiliki kebutuhan-kebutuhan yang khusus dan spesifik,” papar Menteri Bintang.

Tak hanya itu, Menteri Bintang berharap dalam penanggulangan bencana ini kepentingan perempuan dan anak harus menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, Kementerian PPPA terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, juga pemerintah daerah untuk dapat menyediakan layanan psikologis bagi pihak-pihak, terutama anak-anak yang mengalami trauma akibat bencana.

“Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk hadir secara nyata dalam upaya-upaya perlindungan perempuan dan anak di situasi paling sulit sekalipun. Untuk ke depannya pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah akan terus bergandengan tangan, bergotong royong, dan memberikan perlindungan yang terbaik dalam hal penanggulangan bencana, hingga pada saat pasca bencana,” tambahnya.

Bintang Puspayoga juga mengapresiasi penanganan cepat dari Pemprov Jabar dan Kabupaten Sumedang di lokasi pengungsian dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Sebab, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Seperti menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

Akibat hujan lebat, longsor melanda Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada 9 Januari 2021 lalu. Bencana ini Longsor mengakibatkan rumah warga tertimbun dan sejumlah korban jiwa. Di antaranya 40 orang korban meninggal dunia, 25 korban luka-luka, dan 1.119 warga mengungsi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya