Berita

Pendukung Trump berdiri di dekat pintu Capitol Hill setelah mereka melanggar keamanan Capitol Hill Amerika Serikat di Washington/Reuters

Dunia

Trump Diam-Diam Tunjuk Hidung Kelompok Antifa Atas Kerusuhan Di Capitol Hill

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 23:14 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berkelakar terkait dengan kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill pekan lalu.

Pada Selasa (12/1), Trump secara pribadi menyalahkan "orang Antifa" karena menyerbu Capitol Hill. Padahal, sejumlah media dan bukti video yang beredar secara jelas menunjukkan bahwa para perusuh di Capitol Hill sebagian besar adalah pendukungnya.

Antifa sendiri adalah kependekan dari anti-fasis. Ini adalah yang yang kerap bentrok dengan kelompok sayap kanan dalam beberapa tahun terakhir.


Tahun lalu, Trump bahkan pernah mengancam akan melabeli kelompok itu sebagai organisasi "teroris" menyusul protes yang berkembang setelah pembunuhan pria Afrika-Amerika George Floyd, oleh polisi.

Tuduhan terbaru yang dibuat Trump yang menyebut bahwa kerusuhan di Capitol Hill dipelopori oleh kelompok Antifa ini dibuat dalam sebuah panggilan telepon selama 30 menit dengan Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy. Mengutip Al Jazeera, merujuk pada seorang pejabat Gedung Putih dan sumber lain yang mengetahui panggilan tersebut.

Namun, McCarthy mengatakan kepada Trump dalam panggilan tersebut, bahwa tindakan tersebut ini bukan Antifa, melainkan MAGA, atau sebutan untuk pendukung Trump.

Dalam panggilan telepon yang sama, McCarthy juga menyarankan Trump untuk menelepon Joe Biden, bertemu dengan presiden terpilih dan meninggalkan surat selamat datang di meja Resolute untuk penggantinya.

Meski begitu belum ada konfirmasi resmi soal kabar tersebut.

Namun diketahui bahwa kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill pekan lalu menyebabkan setidaknya empat orang meninggal dunia dan menyorot perhatian dunia terkait dengan demokrasi di Amerika Serikat.

Kerusuhan itu sendiri dipelopori oleh pendukung Trump yang tidak menerima kekalahan Trump dalam pemilu presiden tahun lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya