Dalam hitungan jam, tahun 2020 akan segera berlalu. Tidak sedikit orang di seluruh dunia yang bersiap menyambut tahun 2021 dengan suka cita dan harapan baru yang lebih baik.
Meski begitu, tidak ada salahnya jika kita menengok ke belakang sebagai refleksi untuk pembelajaran di masa depan.
Ranah internasional di tahun 2020 diwarnai dengan dinamika yang beragam. Ada konflik, ada perdamaian, ada negara yang tergopoh-gopoh, ada juga yang bangkit terutama dalam menghadapi musuh bersama dunia tahun ini, yakni pandemi Covid-19.
Redaksi
Kantor Berita Politik RMOL merangkum lima isu yang paling menyita perhatian di ranah internasional sepanjang tahun 2020.
1. Pandemi Covid-19 Satu hal yang akan sangat lekat dikenang dalam sejarah mengenai tahun 2020 adalah pandemi Covid-19.
Pada akhir Desember tahun 2019 lalu, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapat laporan pertama soal wabah pneumonia "misterius" yang pertama kali muncul dan menginfeksi puluhan orang di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Ada dugaan dan spekulasi yang berkembang bahwa wabah tersebut pertama kali muncul dari pasar hewan dan makanan laut di Wuhan. Belum ada konfirmasi atau data resmi mengenai hal tersebut, namun wabah tersebut dengan cepat meluas di Wuhan hingga pemerintah setempat menerapkan lockdown.
Baru pada awal tahun 2020, pneumonia "misterius" itu diberi nama. Mulanya diberi nama 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCov. Namun kemudian WHO menetapkan nama yang lebih spesifik untuk penyakit baru tersebut yakni Covid-19 yang diambil dari Coronavirus Disease 2019. Nama virusnya juga ditetapkan, tidak lagi 2019-nCov melainkan SARS-CoV-2.
Tidak butuh waktu lama untuk virus baru tersebut menyebar ke seluruh dunia, mengingat globalisasi dan mobilitas masyarakat dunia yang seolah tidak lagi mengenal perbatasan.
Sejak saat itu, sejumlah negara mulai mengambil langkah pembatasan yang ketat seperti menerapkan lockdown, baik dalam skala nasional maupun lokal, serta menutup perbatasan dan melarang masuknya warga negara asing.
Selain itu, dampak dari pandemi Covid-19 juga meluas ke sejumlah sektor lainnya, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan dan hingga sosial-budaya.
Bahkan hingga penghujung tahun 2020, Pandemi Covid-19 masih jadi sorotan utama di panggung internasional. Hingga akhir Desember 2020, tercatat sudah ada sekitar 82,7 juta kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia dengan 46,7 juta orang yang sembuh dan sekitar 1,81 juta orang meninggal dunia.
2. Konflik Nagorno-Karabakh Perhatian dunia internasional pada tahun ini juga tertuju pada sebuah wilayah kantung atau enklave yang semula milik Armenia di wilayah Azerbaijan, yakni Nagorno-Karabakh.
Konflik di enklave tersebut sebenarnya merupakan cerita lama, terutama sepeninggalan Uni Soviet, namun hingga tahun 2020 ini masih menjadi sengketa antara dua negara tetangga itu.
Tepatnya pada tanggal 14 Juli 2020, konflik kembali membara di enklave. Militer Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat konflik bersenjata di perbatasan dan menyebabkan sedikitnya 16 tentara tewas dari kedua kubu.
Sejak saat itu, konflik semakin meluas, terlebih dengan hadirnya dukungan dari negara lain, Turki di kubu Azerbaijan dan Rusia di kubu Armenia. Konflik itu pun pada akhirnya berujung pada perjanjian gencatan senjata antara. kedua kubu yang bertikai pada 10 Oktober 2020.
Hal itu kemudian berujung pada resolusi di mana Azerbaijan mendapatkan kendali atas wilayah tersebut, sebuah pil pahit yang harus ditelan oleh Armenia.
3. Normalisasi Hubungan Israel-Dunia Arab Isu lain yang juga mengundang perhatian publik dunia sepanjang tahun 2020 ini adalah normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara-negara Arab dengan bantuan mediasi Amerika Serikat.
Adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memainkan peran penting di balik normalisasi hubungan ini. Dengan dibantu oleh menantunya, yang juga merupakan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner serta sejumlah petinggi yang merupakan orang kepercayaan Trump, hingga akhir Desember 2020 ini, Israel berhasil menjalin normalisasi hubungan dengan setidaknya lima negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika yang memiliki mayoritas penduduk muslim.
Yang pertama membuat sejarah adalah Uni Emirat Arab (UEA) yang memutuskan untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada September 2020. Tidak lama setelahnya, Bahrain mengikuti jejak UEA.
Kemudian, Amerika Serikat juga berhasil menegahi normalisasi hubungan antara Israel dan Sudan. Jelang penghujung Tahun, Maroko menjadi negara selanjutnya yang menyusul. Dan 2020 ditutup dengan Bhutan yang menambah panjang daftar negara yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Isu normalisasi hubungan dengan Israel ini merupakan isu yang sensitif, terutama jika berkenaan dengan dunia muslim dan Palestina.
Pro kontra jelas tidak dapat dihindari. Mereka yang pro biasanya menekankan pada arguman bahwa meski normaliasi hubungan terjadi, namun prinsip untuk membela Palestina tidaklah goyah. Sementara mereka yang kontra umumnya menekankan pada argumen bahwa Palestina akan semakin jauh dari kata damai dan solusi dua negara semakin menjadi utopia dengan adanya normalisasi hubungan dengan Israel tersebut.
4. Pemilu Presiden Amerika Serikat Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memainkan peran penting di ranah hubungan internasional. Oleh karena itu, tidak heran jika pemilu presiden Amerika Serikat yang diselenggarakan pada awal November lalu mencuri perhatian publik dunia.
Dalam pesta demokrasi di negari Paman Sam itu, pasangan petahana Donald Trump dan Mike Pence kalah dari rivalnya, pasangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Biden-Harris unggul dengan perolehan total 306 electoral college di banding Trump-Pence yang hanya mengantongi 232 electoral college.
Pada masa awal setelah pemilu digelar, kubu Trump orgah mengakui kemenangan Biden dan bersikukuh untuk mengajukan gugatan di sejumlah wilayah. Meski begitu pada akhirnya hasil resmi menunjukkan bahwa Biden lah yang akan menggantikan Trump di kursi nomor satu Amerika Serikat selanjutnya.
Kemenangan Biden di Amerika Serikat banyak diartikan sebagai harapan baru dalam kebijakan Amerika Serikat ke depannya dan diprediksi akan mengubah peta perpolitikan global di masa yang akan datang.
5. Vaksin Covid-19 Di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui banyak negara di sepanjang tahun 2020, banyak negara dan perusahaan di seluruh dunia yang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin Covid-19.
Banyak pihak berharap bahwa hadirnya vaksin Covid-19 nantinya akan menjadi "game changer" bagi situasi dunia saat ini.
Hingga akhir Desember 2020, setidaknya ada 10 vaksin yang leading dalam menghadirkan vaksin Covid-19 bagi banyak negara di dunia.
Kesepuluh vaksin Covid-19 yang unggul di dunia saat ini adalah Moderna, Pfizer, AstraZeneca, CanSino Biological, Sputnik V Gamaleya, Johnson & Johnson, Novovax, Sinopharm, Covaxin Bharat Biotech dan Sinovac.
Sejumlah negara bahkan sudah mulai melakukan vaksinasi di akhir tahun 2020 ini, terutama pada mereka yang berisiko tinggi seperti lansia serta pekerja medis.