Berita

Debat Pilpres 2019/Net

Politik

Rival Pilpres Masuk Kabinet, Margarito: Tidak Ada Yang Bisa Buat Begini Kecuali Jokowi

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 14:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo menggenapkan rival politiknya saat Pilpres 2019 masuk dalam kabinet, setelah Sandiaga Uno turut menjadi menteri menyusul Prabowo Subianto.

Pakar hukum tata negara Margarito Kamis berpendapat bahwa langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk warisan kepada para penerusnya dari sisi politik bahwa koalisi dan oposisi mampu berkolaborasi.

“Ini sebuah legasi yang hebat. Sesuatu yang mengagumkan karena tidak ada orang yang buat seperti ini. Dan ini menjadi sebuah legasi politik yang luar biasa. Karena tidak ada yang bisa buat begini, kecuali kawan ini (Jokowi),” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/12).


Margarito mengatakan, tidak ada satu negara pun yang melakukan langkah seperti Jokowi. Yaitu merangkul oposisi ke dalam lingkaran pemerintahan.

“Ini Indonesian political iconic. Ini tipikal Indonesia lho, tidak ada di dunia seperti ini. Peristiwa ini adalah peristiwa ikonik,” tegasnya.

Disinggung mengenai potensi Prabowo dan Sandiaga mengerecoki jalannya pemerintahan ke depan. Margarito memiliki pendapat lain.

“Tidak bisa (ngerecokin), negara ini sudah habis, kekuatan politik di pemerintahan itu tidak ada lagi, jadi tidak usah kita berpikir yang lain-lain,” katanya.

“Sekarang semua terserah presiden. Parpol bisa apa coba sekarang. Lu mau andelin PKS? Enggak bisa, percuma. Mau ngandelin DPR? Bicara? Apa masuk akal semua ini? Tidak masuk akal, enam parpol koalisi,” imbuhnya.

Margarito mengatakan Jokowi di pemerintahannya yang terakhir ini ingin membuat sebuah warisan fenomenal, yang tidak terpikirkan orang lain. Terlebih, pada periode kedua ini Presiden Jokowi mengaku tidak ada beban dalam menjalankan pemerintahannya.

“Jadi, semua ini terserah presiden. Suka atau tidak suka itu terserah presiden. Presiden yang membangun bangsa dan negara ini, bagaimana negara ini, ke mana perginya negara ini, macam apa negara ini akan disajikan, macam apa politik disajikan terserah presiden,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya