Berita

Alibaba Group/Net

Dunia

China Buka Penyelidikan Anti-Monopoli Untuk Alibaba Group

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 11:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan perilaku monopoli Alibaba Group, yang membuat saham perusahaan tersebut langsung anjlok.

Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) pada Kamis (24/12) mengatakan pihaknya akan memanggil anak perusahaan Alibaba, Ant Group untuk pengawasan dan bimbingan.

Penyelidikan terhadap Alibaba sendiri dilakukan beberapa pekan setelah Beijing menghentikan Penawaran Saham Perdana (IPO) senilai 37 miliar dolar AS atau terbesar di dunia, hanya dua hari sebelum saham mulai diperdagangkan di Shanghai dan Hong Kong.

Dimuat Voice of America, langkah tersebut menunjukkan peningkatan tekanan negara pada salah satu perusahaan yang paling berpengaruh di dunia itu.

Pengumuman penyelidikan sendiri membuat saham Alibaba anjlok 5,48 persen tidak lama setelah Bursa Efek Hong Kong dibuka pada Kamis pagi.

Sementara itu, Ant Group dalam pernyataannya akan mempelajari dan mematuhi permintaan dari SAMR.

Ant Group mengukir namanya melalui produk utamanya Alipay, platform pembayaran online dan aplikasi super yang kini tertanam kuat dalam perekonomian Tiongkok.

Perusahaan juga telah memperluas penawaran pinjaman, kredit, investasi dan asuransi kepada ratusan juta konsumen dan usaha kecil, yang memicu ketakutan dan kecemburuan dalam sistem perbankan yang lebih luas yang lebih diarahkan untuk mendukung kebijakan negara dan perusahaan besar.

Tahun ini, Beijing juga telah menerapkan peraturan baru untuk menahan potensi risiko dalam industri peminjaman online China yang sedang tumbuh, karena cabang fintech perusahaan internet termasuk Alibaba dan Tencent telah memperluas dan mengkonsolidasikan kekuatan atas pasar.

Media pemerintah telah berulang kali menyerukan pengawasan yang lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan ini, memperingatkan potensi ketidakstabilan keuangan sebagai akibat dari pertumbuhan cepat mereka yang tidak diatur.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya