Berita

Singapura/Net

Dunia

Singapura Catat Kasus Pertama Jenis Baru Virus Corona Yang Diidentifikasi Di Inggris

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 09:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Virus corona jenis baru yang bermutasi dan diidentifikasi di Inggris telah ditemukan di Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu malam (23/12) telah mengonfirmasi kasus pertama dari jenis baru virus corona tersebut atau yang dinamakan B117.

Untuk menghentikan menyebaran virus, pihak berwenang telah mengkarantina 11 orang yang telah mengembalikan hasil awal positif untuk jenis baru virus corona tersebut.


"Saat ini tidak ada bukti bahwa jenis B117 beredar di masyarakat," kata kementerian, seperti dikutip Reuters.

Semua koper, yang diimpor dari Eropa, telah ditempatkan di karantina 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi pada saat kedatangan, dan kontak dekat mereka telah dikarantina sebelumnya.

Sejak beberapa negara di Eropa melaporkan B117, Singapura telah melakukan pengurutan genom virus untuk kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tiba dari wilayah tersebut baru-baru ini.

Strain ditemukan di antara 31 kasus dari Eropa, yang tiba di Singapura antara 17 November hingga 17 Desember, dan dipastikan mengidap Covid-19 bulan ini.

Pasien dengan B117 datang ke Singapura dari Inggris pada 6 Desember. Ia telah dikarantina pada saat kedatangan dan dinyatakan positif pada 8 Desember.

Semua kontak dekatnya telah ditempatkan di karantina, dan dinyatakan negatif pada akhir masa karantina mereka.

Kementerian kesehatan mengatakan pihaknya telah mampu memagari kasus tersebut sehingga tidak ada penularan lebih lanjut.

Singapura telah memblokir pengunjung dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Inggris untuk mencegah penyebaran virus baru di negara kota yang telah melaporkan hampir tidak ada infeksi lokal baru setiap hari.

Jenis baru virus corona yang diidentifikasi di Inggris diyakini 70 persen lebih menular. Kemunculan mutasi tersebut juga memicu kekhawatiran banyak pihak terkait efektivitas vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya