Berita

Ilustrasi vaksin Covid-19/Net

Politik

Apresiasi Vaksin Covid-19 Gratis, Pimpinan DPR Sarankan Jokowi Realokasi Anggaran Infrastruktur

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 11:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keputusan Presiden Joko Widodo dengan menggratiskan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat diapresasi Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin.

Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi dalam UUD 1945 pasal 28A dan Pasal 28H yang menjamin bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

“Maka keputusan Presiden Jokowi sudah tepat dan sesuai amanat konstitusi,” kata Azis Syamsuddin kepada wartawan, Kamis (17/12).


Terkait pendanaan, Presiden Jokowi memang perlu menghitung ulang pos anggaran dalam memenuhi rencana pemberian vaksin. Salah satu pos anggaran yang berpeluang direalokasi adalah anggaran pembiayaan infrastruktur.

“Manusia adalah infrastrukur terbaik, jadi realokasi anggaran infrastruktur adalah keputusan politik terbaik. Karena masyarakat adalah aset kelangsungan bangsa dan negara. Apapun pos anggaran yang akan direalokasi demi kesehatan masyarakat, DPR akan sepenuhnya mendukung sesuai aturan dan mekanisme yang ada,” urainya.

Menyikapi rencana teknis vaksinasi nasional, politikus Golkar ini mengatakan, banyak negara yang akan memulai vaksinasi pada Januari-Febuari 2021, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, India hingga Singapura. Sehingga, terlepas dari perdebatan publik, vaksinasi sudah menjadi keputusan logis untuk diterapkan.

“Vaksinasi merupakan keputusan logis yang diterapkan di masa kini, sekalipun terkesan tergesa-gesa. Ini memang situasi emergency. Dan negara memiliki konsekuensi logis untuk bertanggung jawab agar proses ini bisa berjalan dengan baik, adil, dan merata. Ini sangat penting untuk dipahami,” bebernya.

Azis juga berharap vaksin dapat tersedia bagi seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, ia memimta kementerian dan lembaga terkait dapat mengedukasi masyarakat secara transparan.

“Akan ada berbagai merek dan jenis vaksin, tidak mudah mendapatkan vaksin saat seluruh dunia sedang merebutkannya. Setiap kesempatan  harus dimanfaatkan untuk stok vaksin untuk keperluan dalam negeri, tentu dengan pertimbangan ilmiah. India, Amerika, dan China memiliki kemampuan produksi vaksin terbesar, maka diplomasi vaksin perlu lebih ditingkatkan lagi,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya