Berita

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/Net

Politik

Pengamat: Paket Ganjar-Anies Bisa Jadi Obat Pembelahan Di Masyarakat, Tinggal Siapa Capresnya

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 00:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Meski masih akan berlangsung pada 2024 mendatang, bursa calon presiden dan calon wakil presiden sudah merebak. Beberapa lembaga survey juga kerap mempublikasikan elektabilitas nama-nama yang berpotensi maju di Pilpres 2024.

Menurut pengamat politik Rico Marbun, dari beberapa nama yang beredar, sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai cocok untuk dipasangkan.

Penyatuan dua tokoh tersebut juga bisa berdampak postiif di tengah pembelahan di masyarakat yang masih terjadi pasca Pilpres 2019 lalu.


“Paket Ganjar-Anies ini hal bagus. Pembelahan seperti cebong kampret ini harus diselesaikan sejak lama. Kita bisa melihat dampak buruk dari pembelahan seperti di AS. Di Pilpres AS inilah baru kita bisa melihat ada pam swakarsa, bawa senjata otomatis sipil di mana-mana,” ujar Rico, Rabu (16/12).

Menurutnya, jika Anies dan Ganjar disatukan dalam paket pencalonan presiden 2024 mendatang akan meminimalisir pembelahan yang terjadi selama ini. Namun yang jadi persoalan adalah penentuan kursi capres dan cawapres.

“Hitung-hitungannya begini, siapa yang  menjadi capres dan cawapres?” katanya.

Jika dilihat dari konstitusi di Indonesia, jabatan tertinggi adalah presiden meski wapres pun punya derajat yang tinggi di pemerintahan.

“Sekarang Anies Baswedan atau Ganjar (jadi capres)? Pak Ganjar sudah selesai (menjabat gubernur di 2024), Pak Anies juga sudah pernah jadi gubernur. Apakah dia maju terus saja atau jadi wapres, itu enggak gampang,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya