Berita

Massa dari elemen masyarakat menggelar aksi di depan Mapolres Kuningan/RMOLJabar

Nusantara

Shalat Gaib Untuk 6 Laskar FPI, Massa: Mereka Bukan Perampok Dan Koruptor!

SELASA, 15 DESEMBER 2020 | 00:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aksi protes terhadap peristiwa penembakan 6 Laskar FPI yang terjadi di Tol Cikampek KM 50 serta penahanan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab turut disuarakan elemen masyarakat di Kuningan, Jawa Barat.

Sebagai bentuk protes, mereka menggelar doa dan shalat gaib di depan Mapolres Kuningan, Senin (14/12). Tak hanya itu, mereka juga membawa sejumlah poster berisi tuntutan seperti meminta Habib Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat dan seruan protes 6 Laskar FPI bukanlah perampok.

"Ini salah satu bentuk protes terkait terjadinya ketidakadilan aparat yang telah membunuh laskar FPI. Ini salah satu bentuk kecintaan kita terhadap NKRI dan Pancasila karena hampir hilang sila kedua," ujar salah seorang perwakilan massa bernama Lukman seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.


Pada kesempatan tersebut, Lukman meminta Komnas HAM mengusut tuntas peristiwa penembakan di Tol Cikampek KM 50 melalui pembentukan tim pencari fakta.

"Kami minta Komnas HAM membentuk tim pencari fakta dan mengusut tuntas sehingga ketahuan mana yang benar-benar salah. Mereka itu bukan perampok, bukan koruptor, bukan penjahat, mereka orang yang tidak bersalah," jelasnya.

Selain itu, massa yang datang ke Mapolres Kuningan juga menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat. Sebab pasal yang menjerat Habib Rizieq Shihab dianggap tidak adil.

"Kalau dilihat kerumunan itu banyak contohnya, aksi ini juga kerumunan harusnya juga diproses," sebutnya.

Lukman menambahkan, aksi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat tersebut adalah aksi permulaan. Ia tidak menutup kemungkinan akan ada aksi serupa dengan jumlah massa yang jauh lebih banyak.

"Mungkin besok atau lusa akan ada aksi lagi dengan massa yang lebih banyak," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya