Berita

Ilustrasi

Politik

Samuel F. Silaen: Kebebasan Bukan Berarti Tanpa Aturan Dan Semau Gue

SENIN, 14 DESEMBER 2020 | 18:11 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presiden Joko Widodo tidak boleh ragu sedikitpun dalam penegakan hukum di Indonesia seiring maraknya penyebaran berita bohong alias hoax dan ujaran kebencin.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen kepada wartawan, Senin (14/12).

"Tak boleh ragu-ragu, selama ini publik menunggu ketegasan dan perintah Presiden Jokowi kepada aparatur negara untuk berjibaku dalam menindak pelaku penyebar hoax dan ujaran kebencian yang saat ini makin masif terjadi," ujarnya.

Penindakan penyebar hoax dan ujaran kebencian, kata Silaen, harus dilakukan secepat mungkin. Pasalnya, di era media sosial ini sangat mudah bagi orang-orang dalam menyebarkan kabar yang tidak jelas asal usulnya.

"Kalau dibiarkan lama maka makin banyak orang yang ikut-ikutan terjerumus. Jadi perlu dibuat efek jera, agar anggota masyarakat tak lantas meniru hal yang salah, mungkin saja karena tidak paham hingga jadi korban," bebernya.

Lanjutnya, penegak hukum sebetulnya sudah dibekali teknologi canggih untuk melakukan penyelidikan dan penindakan. Hanya saja, keinginan untuk melakukan itu yang belum kuat.

"Aparatur penegak hukum sudah dibekali alat yang cukup canggih untuk 'mengendus' dan tinggal digunakan saja. Tentu ini soal good will saja dalam menindak pelaku-pelaku penyebar hoax dan ujaran kebencian dimuka umum, pelanggaran ini hampir ada kemiripan dengan kasus narkoba," terangnya.

Terpenting, kata dia, masyarakat harus paham bahwa kebebasan berpendapat yang menjadi hak setiap warga negara juga mempunyai batasan norma-norma kewajaran.

"Kebebasan itu bukan tanpa aturan yang berarti semau gue, karena sudah terlanjur sempat dibiarkan selama ini, hingga satu titik dianggap hal yang biasa dan wajar untuk dilakukan oleh anggota masyarakat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya