Berita

Presiden Jair Bolsonaro pada akhir bulan lalu secaraterang-terangan menolak untuk diberi vaksin Covid-19/Net

Dunia

Semakin Skeptis, Survei: 22 Persen Warga Brasil Menolak Vaksin Covid-19

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 13:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Di tengah upaya dunia untuk menghadirkan vaksin Covid-19 yang ampuh dan mudah dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, skeptisisme warga Brasil akan vaksin Covid-19 justru semakin meluas.

Hal itu tercermin dalam jajak pendapat terbaru yang dilaksanakan oleh lembaga survei Datafolha. Dalam hasil jajak pendapat yang dirilis akhir pekan ini (Sabtu, 12/12), sebantak 73 persen responden mengatakan bahwa mereka mau divaksin Covid-19 jika sudah tersedia nantinya. 5 persen lainnya mengatakan belum tahu akan divaksin atau tidak, sedangkan 22 persen sisanya mengatakan bahwa mereka enggan diberi vaksin Covid-19 jika sudah tersedia.

Presentase mereka yang menolak untuk diberi vaksin Covid-19 di Brasil itu meningkat tajam jika dibandingkan dengan survei yang sama bulan Agustus lalu, di mana hanya 9 persen responden yang menolak untuk diberikan vaksin Covid-19.

Jajak pendapat terbaru ini semakin menunjukkan skeptisisme yang meluas di kalangan warga Brasil akan vaksin Covid-19, terutama yang dibuat oleh China.

Hal ini agaknya tidak mengherankan, pasalnya, orang nomor satu di negara itu pun menunjukkan sikap skeptis akan vaksin Covid-19.

Dikabarkan Reuters, pada akhir bulan lalu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa dia tidak akan mengambil vaksin virus corona yang tersedia. Dia mengatakan bahwa penolakan itu adalah bagian dari haknya.

Bahkan secara terang-terangan Bolsonaro menyatakan sikap skeptisnya khusus tentang vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dari China dan diproduksi bersama dengan Institut Butantan pemerintah negara bagian Sao Paulo, Brasil.

Masih merujuk pada hasil jajak pendapat yang sama, dari mereka yang bersedia divaksin, hanya 47 persen responden yang bersedia menerima vaksin buatan China. Sementara 50 persen lainnya mengatakan bahwa mereka menolak dan 3 persen sisanya ragu-ragu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya