Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Nusantara

Koordinator KIKA: Kebebasan Akademik Terancam Di Rezim Jokowi

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 10:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Herlambang P Wiratraman dari Pusat Studi Hukum HAM Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Koordinator KIKA (Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik) merasa prihatin karena kebebasan akademik pada era rezim pemerintahan Jokowi terancam.

Dalam diskusi daring yang digelar oleh LP3ES bertajuk “Isu HAM Era Jokowi & Kekerasan Negara” Rabu sore (9/12). Herlambang memaparkan setidaknya ada tujuh model tekanan dan ancaman terhadap kebebasan akademik.

Yang pertama, sebut dia, serangan siber terhadap aktivis akademik. Kedua, penundukan kampus maupun lembaga riset oleh  otoritas negara. Ketiga, serangan terhadap pers mahasiswa.  


Keempat, kriminalisasi dengan dalih pencemaran nama baik atau gugatan untuk membungkam akademisi. Kelima, eskalasi  penangkapan/penahanan dalam aksi, kriminalisasi dalam mengkritisi kebijakan negara dan ketujuh, skorsing terhadap mahasiswa.

Disisi lain, menurut dia, pemerintahan Jokowi dinilai belum serius menangani persoalan hak asasi manusia ( HAM) dan justru malah memperlihatkan tanda munculnya neo-otoritarianisme.

Herlambang memaparkan tanda-tanda munculnya neo otoritarianisme saat rezim Jokowi berkuasa, antara lain kekerasan untuk berekpresi.

"Entah itu kepada buruh, mahasiswa atau masyarakat  sipil,  dalam  penolakan  UU Cipta Kerja," kata Herlambang.

Sejak Jokowi berkuasa, sambung dia, pengerdilan ruang kebebasan sipil dan kekerasan masih terjadi. Akibatnya ada imunitas  yang terjadi tanpa pertanggungjawaban hukum.  

"Hal tersebut mencerminkan bagaimana pemerintah memiliki komitmen yang lemah dalam penegakan HAM di Indonesia," pungkas Herlambang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya