Berita

Komite Eksekutif KAMI, Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Soal Investigasi Kematian 6 Laskar FPI, Gde Siriana: Nonaktifkan Pihak-pihak Yang Diduga Lakukan Pelanggaran

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 08:13 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keterbukaan yang dijanjikan pihak Polri terkait penyelidikan Komnas HAM terhadap kematian 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) sangat ditunggu masyarakat.

Pihak kepolisian pun akan membantu tim bentukan Komnas HAM dengan memberikan data-data yang dibutuhkan terkait penyelidikan tersebut.

"Selama ini kita transparan kok, nanti silakan saja. Kita di dalam juga sudah ada audit internal," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, di Mabes Polri, Rabu (9/12).


Terkait hal tersebut, Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf mengatakan, penyelidikan ataupun audit internal harus disertai penonaktifan pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran.

"Investigasi itu dilakukan ketika ada suatu masalah, kejanggalan (tidak proper). Jadi tahap awal investigasi seharusnya menonaktifkan pihak-pihak yang diduga melakukan kesalahan atau pelanggaran," jelas Gde Siriana, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/12).

"Hal ini juga dilakukan kepada jenderal-jenderal polisi yang saat itu diduga terlibat dalam kasus red notice Djoko Tjandra," tambah Gde Siriana, mengingatkan.

Dengan menonaktifkan pihak-pihak yang diduga punya kaitan dengan insiden tersebut, proses investigasi diharapkan bisa berjalan lebih terbuka.

"Ini agar semua proses investigasi dapat berlangsung cepat, objektif, dan terbuka. Ini etika ketika diperlukan investigasi," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya