Berita

Salah satu mobil yang diproduksi oleh Saipa/Press TV

Dunia

Meski Terhimpit Sanksi, Iran Siap Produksi 1,3 Juta Mobil Tahun Depan

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 23:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sanksi Amerika Serikat Dan Barat bukanlah titik perhentian untuk berkembang.

Setidaknya hal itu yang berhasil dibuktikan oleh Iran. Negara tersebut diketahui "terhimpit" oleh sanksi berkepanjangan yang dijatuhkan oleh negeri Paman Sam dan sekutunya.

Meski begitu, hal tersebut tidak lantas membuat Iran berhenti berinovasi, termasuk dalam industri otomotif.

Dalam sebuah pengumuman (Rabu, 9/12), seorang wakil menteri industri Iran menyebut bahwa produsen mobil negara tersebut akan memproduksi lebih dari 1,3 juta mobil tahun depan. Hal ini menandai lonjakan produksi 50 persen meski di tengah sanksi Amerika Serikat.

Dua pabrikan mobil terbesar Iran, yakni Iran Khodro (IKCO) dan Saipa diketahui memainkan peran penting dalam pasar mobil di Iran, terutama setelah Peugeot dan Renault dari Prancis keluar dari Iran bersama dengan perusahaan internasional lainnya setelah sanksi Amerika Serikat pada tahun 2018.

Kondisi tersebut menciptakan krisis pasokan yang membuat harga mobil melonjak tinggi di Iran.

Di tengah situasi tersebut, kedua pembuat mobil mengumpulkan produsen suku cadang lokal untuk memproduksi kendaraan buatan Iran.

Kementerian Pertahanan Iran pun bergabung untuk memproduksi suku cadang mobil berteknologi tinggi yang biasa diimpor Iran.

Menurut pembuat mobil lokal, 154 suku cadang mobil utama telah diproduksi secara internal dan menghemat devisa negara sekitar 400 juta euro.

“Untuk memproduksi suku cadang mobil secara internal, kami telah memulai 82 proyek manufaktur in-house dengan Kementerian Pertahanan dan perusahaan berbasis pengetahuan dan Wakil Presiden untuk Sains dan Teknologi,” kata CEO Saipa Seyyed Javad Soleimani seperti dikabarkan Press TV.

Saat ini, ada lebih dari 100 ribu orang dipekerjakan oleh IKCO dan Saipa. Sementara 700 ribu orang Iran lainnya bekerja di industri yang terkait dengan pembuatan mobil.

Di Iran sendiri, industri otomotif berada di urutan kedua setelah sektor energi dan menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto dan 4 persen lapangan kerja.

Pabrikan lokal Iran sekarang memproduksi berbagai macam suku cadang seperti immobilizer otomotif yang memungkinkan mesin untuk dinyalakan hanya dengan kunci resmi kendaraan, unit kontrol elektronik, sensor oksigen, kursi listrik, kemudi listrik, transmisi otomatis enam kecepatan, bahan polimer, modulator , injektor, airbag, multimedia, motor arus searah (DC), semua jenis sensor kelistrikan dan amplifier depan digital.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya