Berita

Mayoritas populasi di Yaman bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup/Net

Dunia

Nyaris Setengah Populasi Yaman Di Ambang Kelaparan Massal

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 23:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bisa bertahan hidup dan menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik. Sayangnya, tidak semua orang memiliki makanan yang cukup di meja makan mereka. Kondisi terburuk semacam itu lah yang saat ini sedang terjadi di Yaman.

Data terbaru yang dirilis oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan terpadu (IPC) PBB pada Kamis (3/12) menunjukkan bahwa kondisi seperti kelaparan kembali muncul di beberapa bagian di Yaman.

Analisis yang sama menunjukkan bahwa 45 persen atau hampir setengah populasi di Yaman saat ini mengalami tingkat kerawanan pangan yang tinggi.

Pada jumlah tersebut, 33 persen di antaranya berada dalam kondisi krisis, 12 persen dalam keadaan darurat dan sekitar 16.500 orang berada dalam situasi bencana, seperti kelaparan, yang merupakan tingkat terburuk.

Jika tidak segera ditangani, maka akan sangat mungkin kondisi kelaparan massal terjadi di negara tersebut dalam waktu dekat. IPC memperkirakan, prospek pada tahun depan, antara Januari hingga Juni 2021, sekitar 54 persen warga Yaman, atau sekitar 16,2 juta orang di negara tersebut akan cenderung mengalami tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi.

"Angka-angka yang mengkhawatirkan ini harus menjadi peringatan bagi dunia," kata direktur eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) PBB, David Beasley, seperti dikabarkan Reuters.

Di Yaman sendiri, perang yang berkecamuk selama selama lebih dari lima tahun terakhir telah membuat 80 persen populasi bergantung pada bantuan. Namun, negara tersebut tidak pernah secara resmi mengumumkan kondisi kelaparan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya