Berita

Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono/RMOL Jatim

Nusantara

Dua Dekade Kanang: Ngawi Penyangga Pangan Nasional

SABTU, 28 NOVEMBER 2020 | 13:59 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Memang, saat ini tidak ada suatu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif. Namun ada beberapa teori secara parsial yang dapat membantu memahami kondisi pembangunan ekonomi, sosial maupun lainnya bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Bicara pembangunan daerah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ada sederet catatan plus yang perlu dijadikan kajian semua pihak. Hal itu tidak terlepas dari kepemimpinan Budi Sulistyono, Bupati Ngawi yang akrab disapa Kanang itu.

Seperti pendapat yang disampaikan Syamsul Fathoni, dosen Institut Agama Islam Sunan Giri (Unsiri) Ponorogo. Secara gamblang,dia membeberkan catatan plus Kanang dalam memimpin Ngawi.


Fathoni menilai, Kanang punya pengalaman matang selama 20 tahun berkiprah sebagai pejabat birokrat. Karirnya diawali sebagai wakil bupati dua periode mendampingi Harsono.

Kata Fathoni, konsep yang dibawa Kanang selama dua dasawarsa mampu membawa perubahan yang cukup signifikan di daerahnya. Baik tatanan ekonomi berbasis kerakyatan ditambah sarana prasarana sebagai pengungkit dasar kemajuan yang berkelanjutan.

"Selama memimpin Ngawi, Kanang ini tampil bagus dari kacamata kita. Yang paling nyata itu kesejahteraan masyarakat desa meningkat tajam sesuai fasenya," terang Toni yang juga mantan Ketua KPU Ngawi ini, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jatim, Sabtu (28/11).

Bicara pembangunan desa, Fathoni tidak menyanggah proses pembangunan yang terintegrasi pada konsep kerakyatan bisa dirasakan semua pihak. Terutama soal infrastruktur jalan antar desa khususnya 10 tahun terakhir bisa dirasakan masyarakatnya. Kanang mampu mengidentifikasi program jangka pendek yang bersumbu pada pilar kekuatan ekonomi.

"Bicara identifikasi potensi ekonomi Kanang bisa memunculkan titik wisata di daerahnya. Tentu prosesnya bertahap seperti keberadaan benteng Pendem (Van Den Bosch-red) mampu diakusisi meski belum sepenuhnya clear. Belum lagi soal pembebasan lokasi heritage seperti Kepatihan itu," ulasnya.

Ia menilai Kanang sebagai pemimpin yang peka akan potensi seni budaya daerahnya dan membuka kanal serta mensupport pelaku seni dalam berkreasi. Hal itu terlihat dengan munculnya seniman muda diberbagai bidang seni di Ngawi.

Ibaratnya pancing, Kanang melempar umpan yang dijawab dengan karya dari para pelaku seni.
Pada tataran sistim pertanian berorientasi ke swasembada pangan, tambah Fathoni, saat ini Ngawi menjadi sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional. "Ngawi menempati posisi nomor dua di Jawa Timur."

Ngawi memiliki lahan sawah seluas 50.197 ha dengan Indek Pertanaman (IP) 2.6 terhitung sampai pertengahan November 2019. Adapun produksi gabahnya sebesar 778.986 ton. Hasil ini setara dengan 446.904 ton beras, surplus dari kebutuhan kabupaten itu.

"Diakui atau tidak Ngawi ini sudah surplus beras, bahkan kebutuhannya hanya sebagian kecil sebesar 20 persen dari produksinya," urainya.

Menurut catatan, konsumsi beras penduduk Ngawi sebesar 92.600 ton per tahun atau 20 persen. Dengan demikian terjadi surplus beras sebesar 354.304 ton atau 80 persen. Secara otomatis, Ngawi mampu menyuplai kebutuhan pangan di daerahnya maupun wilayah luar.

Toni menambahkan, selama ini, di wilayah Ngawi  minim gesekan sosial masyarakat. Hal itu menjadi pertanda bahwa situasi kamtibmas di daerah itu sangat terjamin.  Kanang dinilai mampu menjadi masterchef di dapur politik dengan cara yang cukup elegan.

"Jika ada pihak tertentu sekarang ini menilai negatif dan dirasa kurang saya kira sah-sah saja. Pada prinsipnya menyesuaikan dinamika yang berkembang. Namun entri poin yang dimiliki Kanang plus bagi kemajuan Ngawi selama ini," ulasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya