Berita

Kartu Tani/Net

Nusantara

Akademisi UGM: Program Kartu Tani Tepat untuk Distribusikan Pupuk Subsidi

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 18:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rencana pemerintah untuk menerapkan Kartu Tani dalam hal mendistribusikan pupuk subsidi dinilai sudah tepat.

Penilaian itu disampaikan Pengamat Pertanian dari Universitas Gajah Mada (UGM), Jamhari, dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/11).

"Tujuannya saya kira baik. Kartu Tani lahir untuk membuat distribusi pupuk lebih tepat sasaran dan mengatur supaya kebocoran antar wilayah bisa dikurangi," kata Jamhari.

Program Kartu Tani, Dekan Fakultas Pertanian UGM ini memiliki beberapa catatan agar program Kartu Tani bisa terelisasi dengan baik di lapangan.

Pertama, harus ada edukasi dan sosialisasi kepada petani agar mereka memahami penggunaan Kartu Tani. Sebab, kenyataannya masih banyak petani yang belum siap dan mengalami kebingungan.

"Kesiapan (petani) untuk menggunakan kartu ini harus diperhatikan. Karena ini program baru. Oleh karena itu, sosialisasi harus ditekankan kepada para petani," katanya.

Kedua, perlu diperhatikan juga terkait basis pendistribusian. Menurut Jamhari, pupuk subsidi itu akan lebih efektif dan ekonomis bila distribusinya berbasis kelompok.

"Kalau harapannya penguatan kelembagaan petani, harusnya dikelola kelompok. Bukan individu. Ini jauh lebih ekonomis," tuturnya.

Melihat beberapa tantangan tersebut, Jamhari pun berharap agar program Kartu Tani bisa terus disempurnakan.

"(Kartu Tani) agar lebih tepat sasaran sangat baik, menurut saya. Kebocoran nanti bisa dihindari dengan pengawasan," terang Jamhari.

"Sedangkan untuk mengatasi harga di atas HET dilakukan dengan cara pengelolaannya di level kelompok," pungkasnya.

Adapun mengenai Program Kartu Tani ini, pemerintah berencana mengeksekusi program Kartu Tani mulai tahun depan secara menyeluruh di Indonesia. Sebagian wilayah bahkan sudah mulai masa transisi.

Kartu Tani berisi data identitas petani, luasan lahan/garapan, dan proyeksi penggunaan pupuk subsidi untuk satu musim. Dengan cara ini, para petani akan mendapatkan jatah pupuk subsidi berdasarkan by name by addres sehingga potensi penyelewengan bisa dihindari.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya